Hersubeno Arief : Uang Dan Pekerja Cina, Bisa Hancurkan Jokowi

Berbagai bantahan dan temuan di lapangan yang menunjukkan fakta sebaliknya, semakin menghancurkan kredibilitas pemerintah. Mereka semakin tidak percaya kepada ucapan para pejabat. Publik akan menafsirkan sebaliknya, apapun ucapan pejabat (public distrust).

Manakertrans misalnya pernah membantah jumlah pekerja Cina mencapai jutaan. Mengutip data BPS, Hanif mengatakan sampai awal tahun 2018 jumlah pekerja asing hanya sebanyak 126.000 orang. Mayoritas berasal dari Cina.

Namun publik  cenderung mempercayai jumlahnya lebih besar. Apalagi dengan fasilitas Visa bebas kunjungan, diduga banyak pekerja Cina yang memanfaatkan celah ini untuk bekerja di Indonesia.

Di Bali diketahui banyak pekerja Cina yang menjadi pemandu wisata, juga juru masak di beberapa hotel. Seorang netizen yang mempunyai restoran langganan di sebuah hotel di kawasan Nusa Dua terkejut ketika suatu hari mengaku makanan favoritnya berubah rasa.

Karena penasaran, dia mencoba mengecek ke dapur. Ternyata juru masaknya sudah ganti. Dia menemukan warga Cina yang tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris. Pekerja Cina juga diketahui banyak bekerja sebagai bell boy. Mereka bertugas membantu mengangkat tas tamu hotel.

Sejumlah netizen juga melaporkan menemukan fakta beberapa penerbangan ke Kendari, Sultra setiap hari selalu penuh dengan TKA Cina. Salah satu video yang sempat viral diambil oleh Ifan vokalis Group Band Seventeen . Dia terbang bersama mereka.

Dilema Jokowi

Dengan berbagai simpang siurnya info, uang dan pekerja Cina kini menjadi dilema bagi Jokowi. Di satu sisi dia sangat membutuhkannya. Di lain pihak menjadi ancaman yang sangat serius bagi elektabilitasnya.