Berebut Apa, Abbas-Fayyad?


Surat kabar Israel, Haaretz melaporkan hari Rabu kemarin (28/4), terjadi ketegangan antara Mahmoud Abbas dan perdana menterinya, Salam Fayyad, setelah terakhir kalinya dituduh melangkahi yurisdiksinya.

Haaretz menggambarkan bahwa Abbas dan Fayyad sebagai "rival lama" dalam dunia politik, yang karena punya kepentingan, telah mempertahankan hubungan kerja mereka yang seolah-olah wajar, dan mereka berhati-hati untuk tidak mengkritik satu sama lain di depan umum.

Sumber dari Fatah menegaskan bahwa ketegangan ini sebenarnya ini adalah gejolak lama yang kembali bergejolak. Terutama setelah wawancara dengan Haaretz, dan Fayyad mengumumkan niat Otoritas Palestina mendeklarasikan negara Palestina secara sepihak pada tahun 2011.

Pernyataan pers dari Fayyad itu sangat menjengkelkan Abbas dan pejabat Fatah lainnya. Mereka menuduh perdana menteri itu yang ditunjuk oleh AS itu sedang mencari muka, berusaha untuk melampaui kekuasaan dan mendiktekan agendanya sendiri terhadap Abbas dan lembaga-lembaga organisasi pembebasan Palestina.

Mereka mengatakan bahwa Fayyad tidak lebih dari kepala pemerintahan yang tunduk pada otoritas Abbas.

Abbas mengatakan kepada sebuah saluran Israel pada hari Senin (26/4) bahwa ia akan mematuhi kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel dan tidak akan menyatakan kemerdekaan negara secara sepihak. (sa/pic)