Hamas Minta AS Stop Intervensi Urusan Palestina

Hamas meminta pemerintah AS tidak lagi mencampuri urusan dalam negeri Palestina. Menurut Hamas, sikap intervensi AS terhadap masalah Palestina merupakan langkah yang jelas untuk memecah belah barisan Palestina.

Campur tangan AS juga akan memperkeruh situasi dan akan kembali memancing krisis, setelah dicapainya kesepakatan Makkah dan pembentukan pemerintahan bersatu.

Hamas, lewat jubirnya di Tepi Barat menegaskan, “Kesepakatan Makkah yang menjadi landasan kesatuan nasional secara keseluruhan untuk membentuk pemerintahan bersatu nasional di atas prinsip program politik, merupakan batas paling mungkin dilakukan oleh seluruh faksi di Palestina. Di mana hasilnya adalah koalisi politik secara riil yang melibatkan semua faksi politik Palestina yang bekerja dalam pemerintahan Palestina.

Hal itu berada di luar prediksi AS yang selama ini campur tangan terhadap paket krisis Palestina. Lalu AS pun berupaya memecah belah barisan rakyat Palestina melalui langkah intervensi di berbagai aspek keamanan yang memang sangat sensitif diPalestina, dengan tujuan memunculkan kembali ketegangan internal Palestina. ”

Palestine Information Center mengutipkan pernyataan Hamas melaporkan, kesepakatan Makkah mendesak dilakukannya revisi masalah keamanan dengan menjalin kesepakatan dengan seluruh faksi Palestina secara bertahap, sesuai dengan kondisi yang ada.

“Kesepakatan Makkah juga berupaya meningkatkan upaya menghilangkan berbagai situasi yang memancing krisis dan kekacauan yang diinginkan sejumlah pihak luar Palestina terhadap barisan nasional Palestina. ”

Seperti diberitakan sebelumnya, Menlu AS Condoleezaa Rice menyatakan di hadapan kongres AS (21/3), untuk terus melanjutkan dukungan pengamanan pro Presiden Mahmud Abbas, dengan menjaga ikatan barisan pengamanan yang ada di bawah kontrol Abbas. Dukungan itu dilakukan melalui penetapan penasihat pengamanan nasional Palestina yang pernah dipilih Abbas, termasuk Mahmud Dahlan. Padahal Dahlan adalah orang yang selama ini terkenal dengan track record negatif terkait kampanyenya untuk menumbangkan dan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Hamas. (na-str/pic)