Israel, Ingatlah Tembok Berlin!


Ketika Jerman menandai peringatan dua puluh tahun jatuhnya Tembok Berlin, Palestina justru menyesalkan munculnya tembok yang sama yang dibuat oleh Israel: Tembok Apartheid.

Sekitar 100 orang Palestina, kemarin (9/11) melakukan protes, melambai-lambaikan bendera Palestina, menerobos di dekat pos pemeriksaan militer Qalandiya dan membakar ban. Sedangkan pasukan Israel membalas dengan melepaskan tembakan, kantor berita Ma’an Palestina melaporkan.

Para pengunjuk rasa mengenakan jaket yang bertuliskan "Kita akan ke Yerusalem" dalam upaya untuk mendapatkan perhatian dunia tentang kemunafikan merayakan jatuhnya Tembok Berlin ketika Israel masih terus mengokohkan dan membangun temboknya ke seluruh Palestina.

Gambar-gambar warga Palestina melanggar dinding Apartheid hampir identik dengan gambar-gambar bersejarah malam ketika Berlin Timur menghancurkan tembok berukuran 3,6 meter (12 kaki) itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel memuji keberanian pemimpin Jerman Timur untuk berkumpul di ibukota Jerman merayakan ulang tahun ke-20 sebagai suatu peristiwa yang menandai berakhirnya Perang Dingin. "Malam 9 November 1989 adalah penggenapan mimpi," Merkel mengatakan dalam sebuah pidato di Berlin. "Banyak memainkan peran. Tapi itu tidak mungkin terjadi tanpa keberanian rakyat di Jerman Timur."

Mungkin orang-orang Palestina harus mengambil satu halaman dari buku orang-orang Jerman. Sama seperti orang-orang Israel bahwa Tembok Berlin harus diingat sebagai salah satu usaha dunia dalam melakukan penghapusan terhadap penjajahan di atas muka bumi ini. (sa/aby)