Konvoi PM Palestina Diserang, Ismail Haniyah Lolos dari Maut

Rombongan PM Palestina Ismail Haniyah dihujani tembakan saat konvoi kendaraannya melintasi perbatasan Rafah, yang memisahkan wilayah Mesir dengan Gaza. Akibat tembakan itu, putera Haniyah bernama Abed dan seorang penasehat politiknya mengalami luka-luka.

Konvoi rombongan Haniyah melaju kencang di bawah hujan tembakan. Para pejabat pemerintahan Palestina menyatakan Haniyah selamat dan tidak terluka, tapi seorang pengawalnya tewas.

"Kami tahu kelompok yang menembak langsung ke arah kendaraan-kendaraan kami… dan kami juga tahu bagaimana menangani hal ini," kata Haniyah.

Pasukan Israel di perbatasan itu dilaporkan memblokade konvoi Haniyah yang membawa dana bantuan dari luar negeri sebesar 35 juta dollar. Namun aparat keamanan Hamas berhasil membubarkan blokade tersebut dan mengambil alih kontrol perbatasan.

Israel menutup perbatasan Rafah begitu mendengar Haniyah tiba di sebuah bandara yang terletak didekat perbatasan. Haniyah mempercepat jadwal kunjungannya ke luar negeri, karena situasi di dalam negeri Palestina yang tidak kondusif dan mengarah pada pertikaian Hamas dan Fatah.

Karena ditutup pasukan Israel, Haniyah dan rombongannya tertahan di perbatasan sampai tujuh jam. Rombongan Haniyah akhirnya diizinkan lewat perbatasan pada Kamis (14/12) tengah malam, tapi tidak dibolehkan membawa dana bantuan yang akan digunakan untuk mengatasi kesulitan uang kas pemerintah.

Juru bicara pemantau dari Eropa, Maria Tellerina di perbatasan mengatkan, Haniyah kemudian meninggalkan dana bantuan itu di wilayah Mesir.

"Uang yang dibawanya tidak melewati perbatasan, uang itu kini ada di sebuah bank di Mesir," tambah Javier Solana, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.

Baku Tembak di Perbatasan

Sempat terjadi baku tembak antara kelompok Hamas dan Fatah di perbatasan Rafah, Kamis kemarin, yang menyebabkan 20 orang luka-luka.

Pejuang Hamas marah mengetahui Israel mencegat Haniyah dan menyerbu perbatasan. Namun serbuan itu dibalas dengan tembakan oleh pasukan pengawal presiden pro Fatah. Para pejuang Hamas akhirnya berhasil menguasai ruang tunggu kedatangan sambil berteriak "Allah Maha Besar, mari bebaskan tempat ini." Sementara sejumlah penjaga perbatasan melindungi tim monitor Eropa yang ada di tempat tersebut.

Dua ledakan kuat sempat terdengar. Menurut aparat keamanan, kelompok Hamas menggunakan bahan peledak untuk membuat lubang di perbatasan sekitar setengah mil dari terminal perbatasan.

Terkait dengan insiden itu, sumber di kemiliteran Israel mengatakan, Menteri Pertahanan, Amir Peretz memerintahkan perbatasan di tutup bukan untuk mencegah Haniyah masuk, tapi agar dana bantuan yang dibawa Haniyah tidak lolos ke Palestina.

Menurut sumber tadi, Israel mendapatkan informasi bahwa uang itu digunakan untuk memperkuat Hamas atau mendanai aksi serangan tanpa menjelaskan lebih detil. (ln/aljz)