Main Sepakbola Atau Tembakan Senjata, Israel?

Tentara-tentara Israel itu akrab bermain dengan orang-orang Palestina. Mereka tertawa dan wajahnya menunjukkan kegembiraan satu sama lain. IDF—begitu panggilan tentara Israel—terlihat hangat dan jauh dari kesan sangar dan kejam.

Sebaliknya, orang-orang Palestina itu, ada juga anak-anaknya, tak terlihat takut sedikitpun seolah-olah mereka menerima dengan ikhlas keberadaan orang Israel. Permainan sepak bola itu dilakukan di Tembok Besi yang dibangun oleh Israel untuk mengisolasi Palestina. Awalnya, tentara Israel itu tengah melakukan patroli. Mobil jip mereka terkena tendangan bola dari sebelah tembok. Mereka mengembalikan bolanya dan kemudian ikut bergabung bermain bola.

Jangan tertipu dulu. Itulah iklan terbaru sebuah operator HP buatan Israel, Cellcom. Di akhir iklan itu sebuah tulisan muncul, “Setelah semuanya ini, apa yang kita miliki? Bersenang-senang.”

Iklan ini juga muncul di youtube. Kenyataannya? Jauh sekali dari apa yang digambarkan oleh iklan ini. Jika seorang rakyat Palestina menendang bola masuk melewati tembok, apa yang mereka dapatkan adalah tembakan gas dan peluru!

Rakyat Palestina tentu saja tak terima dengan iklan yang menipu ini. Salah satu aktivisnya, Bil’in mengeluarkan pernyataan keras, “Apa yang terjadi sebenarnya di antara tembok pemisah itu adalah gas air mata!” Tidak heran jika para pelaku hukum di negeri Arab bersikeras mengajukan tuntutan kepada Cellcom agar berhenti menayangkan iklan ini.

Jika yang dimaksud dengan “bersenang-senang” oleh Israel itu, maka untuk orang Palestina hal itu berarti memisahkan anak-anak dari sekolah, klinik, dan segala kehidupan normal lainnya.

Namun, layaknya semua yang berasal dari Israel, Cellcom tetap sebodo amat dengan segala tuntutan itu.

Hagai Matar, seorang aktivis Israel, juga mengaku geram dengan iklan ini. “Tidak ada orang Palestina yang bermain bola di balik tembok pembatas. Iklan ini menunjukan kependudukan monster dan ini adalah penghancuran rasa (empati sebagian) orang Israel. Kenyataannya, sedikit saja seorang rakyat Palestina mendekati tempok pembatas, mereka langsung ditembak!” (sa/ptt)