Surat kabar Inggris, The Independent, menyatakan bahwa Israel tidak akan membiarkan pembangunan rekonstruksi Jalur Gaza seperti semula, setelah hancur dalam agresi 51 hari pada 7 Juli lalu.
Dalam laporan yang ditulis oleh koresponden The Independent dengan judul besar “penghancuran Jalur Gaza,” menyatakan bahwa agresi musim panas lalu telah mengakibatkan hancurnya sendi perekonomian di Jalur Gaza, dan tingkat pengangguran yang kini mencapai 70 persen.”
The Independent mengungkapkan bahwa melalui kebijakan liciknya, pemerintah Israel hanya mengizinkan 1 persen dari total 5 juta ton bahan bangunan yang dibutuhkan untuk merekonstruksi Jalur Gaza.
Dalam laporan yang di tulis oleh Kim Seinjebto juga mengungkapkan bahwa bantuan keuangan yang dialokasikan untuk sektor perekonomian hingga kini hanya disalurkan sebesar 1,2 persen dari 5 miliar dolar AS yang diperuntukan bagi warga Gaza.
Menurut Kim, Israel benar-benar tidak menginginkan pemulihan di Jalur Gaza dan menjadikan warganya selalu bergantung dengan bantuan dari luar.
Israel sendiri sebelumnya menyatakan bahwa mereka sengaja membatasi masuknya bantuan ke Jalur Gaza, untuk mencegah penyalah gunaan bantuan tersebut oleh pemerintahan Hamas. (Rassd/Ram)
