Penasehat Presiden Iran Sebut Neo-Persia Telah Kembali Dengan Ibukotanya Baghdad

ali yunusiEramuslim – Penasehat Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan bahwa saat ini negaranya telah berubah menjadi sebuah imperium besar dengan ibukotanya Baghdad, yang menjadi pusat kebudayaan dan perdaban seperti zaman Kerajaan Persia di masa lalu.

Pernyataan ini dilontarkan pensehat Ali Yunusi dalam acara forum “Identitas Iran” yang diselenggarakan di ibukota Teheran pada hari Minggu (08/03) kemarin.

Dalam acara tersebut, Ali Yunusi, mengatakan, “Secara geografis Irak dan Iran terleta pada tempat yang sama dan tidak dapat dipisahkan, sehingga kita harus berjuang bersama ataupun bersatu,” merujuk pada kehadiran militer Iran, seperti dilansir kantor berita ISNA.

Ali Yunusi menambahkan “Seluruh wilayah timur Tengah adalah Iran. Dan Iran akan melindungi dan mempertahankan semua bangsa di wilayah ini, karena kita menganggap mereka adalah bagian dari Iran,” mengacu pada kelompok Sunni dan berdirinya neo-Ottoman.

Penasehat presiden Iran ini menyebut bahwa Turki membenci dukungan milisi Syiah Iran dalam memerangi mujahidin Irak dan Suriah, dan menyebutnya “Mereka adalah pesaing kami dalam sejarah Romawi Timur.”

Menurutnya, Timur Tengah adalah Iran bukan berarti harus mendirikan sebuah federasi bernama negara Iran di kawasan, “Akan tetapi sesama tetangga harus dekat satu sama lain, karena terkait keamanan dan kepentingan bersama.”

Sebelumnya Menlu Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal dalam pertemuannya dengan Menlu AS John Kerry 3 hari yang lalu menyatakan bahwa Iran telah mengontrol Irak, serta mengambil alih perang koalisi internasional melawan Negara Islam di negara kaya minyak tersebut. (Alarabiya/Ram)