Produksi Film Nabi oleh Syi’ah Iran Harus Dihentikan – Ulama Muslim

Rencana Iran memproduksi sebuah film tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW mengundang penolakan dari para Ulama Muslim, mereka mengecam negara Syi’ah tersebut untuk menghentikan rencananya.

“Wajib bagi Teheran untuk menghentikan tindakannya, yang sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip Syari’ah Islam,” Organisasi Internasional Ulama Muslim – afiliasi Mekah, mengatakan dalam sebuah pernyataannya baru-baru ini. Iran sedang sibuk memproduksi sebuah film tentang masa kecil dan kehidupan Nabi Muhammad, dengan budget sebesar 30 juta dollar.

Dengan Judul Muhammad (S), film ini terdiri dari 3 bagian yang menggambarkan masa kecil Nabi sebelum mendapat wahyu, kehidupannya setelah menerima wahyu, dan penyebaran Islam.

“Para Ulama Muslim memberi peringatan bahwa penggambaran Nabi dan juga para Sahabat melanggar prinsip-prinsip Islam.”

“Ini adalah ijma’ para ulama, ahli fiqih dan dewan-dewan lainnya,”

Para ulama telah melakukan studi otentik mengenai masalah pembuatan film Nabi SAW dan para Sahabat-nya sekitar 40 tahun lalu (1391H), dan sampai pada kesimpulan bahwa ini tidak diperbolehkan. ”

Film produksi Syi’ah Iran ini sebelumnya juga telah menerima penentangan dari Al-Azhar.

“Kami ingin Iran tidak menayangkan film tersebut,” kata Imam Besar Al-Azhar, Ahmed El-Tayyeb.

“Para ulama muslim terdahulu dan kekinian setuju bahwa tidak boleh menggambarkan Nabi meski dalam film.”

“Alasan di balik pelarangan ini adalah bahwa penggambaran para Nabi akan merusak citra dan martabat mereka, dengan mempertunjukkan mereka melalui peran yang dimainkan oleh berbagai macam karakter: baik atau buruk, di film-film lain yang berbeda.”

“Para Nabi dan Rasul, begitu juga para Sahabat, tidak boleh digambarkan dalam bentuk seni apapun dengan pandangan untuk mengagungkan atau menghormati mereka,” Hassan Wl-Shafaei, seorang ulama Al-Azhar mengatakan.

“Film ini akan menimbulkan perpecahan dan “fitna’ di dunia Islam.”

Film Iran ini bukan yang pertama kali menimbulkan pertentangan.

September lalu, sebuah film produksi AS yang menghina Nabi Muhammad menuai kecaman keras dari ulama Muslim seluruh dunia. Sejumlah orang terbunuh dalam protes menentang film tersebut, termasuk dubes AS untuk Libya.

(Ds/Islamonline)