Eramuslim – Selasa 4 Agustus 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumka menghentikan 84% layanan kesehatan dan program kemanusian di Irak, akibat kekurangan dana dari PBB dan negara-negara pendonor.
Jumlah ini meningkat 4% dari pengumuman terakhir Koordinator kemanusiaan PBB, Lise Grande, pada tanggal 28 Juli lalu yang menyatakan penutupan 80% layanan kesehatan dan kemanusiaan PBB.
Dalam pernyataannya, WHO memperkirakan bahwa penghentian layanan kesehatan dan kemanusiaan di Irak sedikitnya akan mempengaruhi sekitar 3 juta warga yang membutuhkan perawatan kesehatan segera.
WHO mencatat bahwa sedikitnya 184 lebih pusat-pusat layanan kesehatan mereka di 10 provinsi kini telah berhenti total.
Tercatat hingga bulan Juli kemarin WHO hanya menerima dana sebesar 1,5 juta dolar AS, dari total kebutuhan yang diperkirakan mencapai 6 hingga 9 juta dolar di sepanjang tahun 2015 ini.
PBB sendiri mengkritik keras sikap masyarakat dunia dan koalisi internasional yang bertindak cepat dalam urusan militer melawan pejuang Negara Islam, dan sedikit melupakan nasib para pengungsi di Irak. (Shorouk/Ram)
