Menumpang Dirumah Orang Tua

Assalaamu’alaikum wr, wb.

Kepada ibu Anita, saya mau menanyakan masalah numpang dirumah orang tua. Saya sudah berkeluarga dan mempunyai anak satu, berumur satu tahun. Saya dan suami saya sudah punya rumah sendiri tapi masih kpr.

Sejak saya punya anak, saya sekeluarga menumpang dirumah orang tua saya. Karena saya harus bekerja kembali setelah 3 bulan cuti melahirkan. Kebetulan beberapa bulan kemudian adik saya pun menumpang dirumah orang tua saya juga karena telah mempunyai anak dan harus bekerja.

Tapi masalahnya orang tua saya itu benar-benar merongrong saya. Saya harus bayar gaji pembantu, sedangkan pembantu tersebut adalah pembantu orang tua saya, belum lagi saya dimintain uang listrik juga, beli gas dan beras, dll.

Yang saya sedih kalau orang tua saya minta uang dan kebetulan saya tidak punya uang, orang tua saya mengungkit-ungkit apa yang telah mereka keluarkan untuk saya. Sampai biaya makan pun di ungkit-ungkit. Dan buat saya sedih juga orang tua saya suka membanding – bandingkan dengan kakak saya. Kakak saya perempuan dan belum menikah.

Kadang – kadang saya sering menangis sendiri. Tapi saya bingung, jika saya pindah ke rumah saya sendiri, saya belum ada pembantu untuk mengasuh anak saya. Dan saya tidak terlalu percaya dengan pembantu.Dan pengeluaran saya pun jadi sangat besar.

Terkadang saya harus meminjam uang untuk memenuhi semuanya dan kadang-kadang pula saya tidak bisa bayar cicilan rumah karena harus banyak bayar ini itu dirumah ibu saya. Kalau saya tidak memberikan apa yang orang tua saya minta, ibu saya biasanya ngomong ke saudara-saudara saya. Saya sedih Bu Anita, gimana jalan keluarnya yang terbaik ya bu?

Terima kasih

Wassalaamu’alaikum wr, wb.

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ibu Mmw, semoga Allah memberi kesabaran

Bagi seorang ibu yang bekerja, memang menjadi hal yang sangat dilematis apabila harus meninggalkan si kecil untuk bekerja. Sedangkan bila tidak, maka keuangan keluarga praktis akan kedodoran, apalagi penghasilan isteri juga memiliki kontribusi yang lumayan besar agar asap dapur keluarga tetap mengepul. Hal seperti inilah yang tampaknya anda alami saat ini.

Tinggal bersama orang tua, akhirnya menjadi pilihan bagi anda yang baru yang memiliki buah hati dan harus kembali bekerja seusai cuti melahirkan. Sehingga pengasuhan si kecil dipercayakan kepada kakek-neneknya karena dianggap lebih ¡aman¢. Sedangkan memberikan pengasuhan pada pembantu memang lebih banyak kekurangannya, karena tidak memiliki pengetahuan memadai dalam mengasuh anak.

Ternyata menumpang dirumah orangtua justru membawa perasaan tidak nyaman buat anda, bahkan pengeluaran terasa jadi lebih besar sampai-sampai terkadang anda tidak bisa membayar cicilan rumah. Dengan kata lain anda merasa dirongrong ibu anda. Dan yang lebih membuat anda sedih bila keinginan ibu tidak dipenuhi, maka biasanya beliau akan membicarakan hal tersebut pada saudara anda yang lain.

Tentu saja saya bisa mengerti kesedihan yang ibu rasakan, pastilah rasanya kurang nyaman bila tidak rukun dengan orangtua terutama ibunda sendiri ya. Padahal anda mengharapkan ibu anda dapat membantu menjaga si kecil yang terpaksa anda tinggal bekerja.

Ibu M yang penyabar, sebaiknya kita sebagai seorang anak memang tidak seharusnya merepotkan orangtua kita, dengan menambahkan beban di atas pundaknya yang mulai renta dengan mengurus cucunya yang masih bayi. Karena mengasuh bayi itu mudah tapi sangat melelahkan lho.

Jadi merupakan hal yang wajar apabila anda tetap menggaji pembantu yang mengurus si kecil, meskipun anda memilih tetap tinggal di rumah orangtua. Hal yang baik apabila anda juga turut membantu sebagian kebutuhan orangtua anda. Insya Allah bila dilakukan dengan ikhlas, amat besar pahala disisi Allah.

Namun apabila ternyata menurut anda permintaan orangtua sudah diluar kemampuan anda secara finansial. Sampaikan keberatan anda mengenai hal tersebut dengan baik dan terbuka pada orangtua anda. Bila anda menyampaikan pada saat yang tepat dan cara yang baik, Insya Allah ibu anda dapat mengerti.

Ada beberapa pilihan lain yang bisa dijadikan solusi buat masalah anda, salah satunya adalah menitipkan si kecil pada Tempat Penitipan Anak (TPA) atau baby day care bisa jadi pilihan anda. Namun juga perlu diperhatikan kualitas TPA yang memenuhi standar dengan pengasuh yang sudah terlatih dengan baik, serta progam, fasilitas dan sarana yang menunjang perkembangan si kecil. sehingga keputusan anda menitipkan si kecil di sana bukan menjadi sebuah keputusan yang dihinggapi rasa bersalah. Tapi TPA yang berkualitas baik biasanya memakan biaya yang cukup mahal.

Pilihan lain untuk anda adalah tinggal di rumah sendiri. Dengan mencari pengasuh yang diberi pelatihan terlebih dahulu untuk mengurus si kecil selama anda tinggal dengan orangtua.. Sehingga anda dapat mulai pindah ke rumah sendiri bila kondisi sudah memungkinkan. Dengan demikian anda bisa mempercayakan pengasuhan si kecil dengan tenang kepada sang pengasuh, selama anda meninggalkannya untuk bekerja.

Semoga apa yang baru saya sampaikan bisa menjadi bahan pertimbangan guna memperoleh jalan keluar terbaik bagi anda. Insya Allah

Wallahu’alam bishawab

Wassalamualaikum wr. wb.