Rumah Saudara di Belakang

Asalamu’alaykum wr wb

Pak Andan, terimakasih atas up load gambarnya. Saya tunggu lanjutannya. Karena cukup pusing mengenai pola rumah di belakang dan sisa tanahnya. Karena dana yang ada sangat terbatas. Juga karena tanah di belakang tidak ada jalan. Saya bingung pilihannya. Karena ada rumah tidak selesai yang sayang jika tidak dimanfaatkan. Tapi bingung juga tentang jalan masuknya.

Assalaamu’alaikum wrwb

Pak Bahtiar dan rekan netters eramuslim.com yang saya hormati

Apa kabar anda semua ? Semoga senantiasa dilimpahi keberkahan dan keutamaan dari Allah. Pagi ini sebelum sholat dhuha saya coba up date pertanyaan Pak Bahtiar. Saya tampilkan dulu gambar awal. Ini denah aslinya. Bangunan awal ini menunjukkan bentuknya kotak. Hingga tak ada jalan masuk ke belakang. Sementara di belakang bangunan ini ada sisa tanah yang ingin dimanfaatkan. Repotnya lagi ada juga rumah saudara yang belum selesai dibangun karena terhenti masalah dana. Dan karena satu lain hal tidak memilki akses jalan.

Ini pandangan dari arah tanah kosong di belakang rumah Pak Bahtiar. Tanah kosong tersebut yang paling murah adalah dimanfaatkan untuk ruang terbuka saja. Berupa cuci jemur dan taman rumput hijau yang segar. Hingga sirkulasi hawa lancar. Atau di taman tersebut bisa saja dibuat gazebo kecil yang murah meriah.

Saya korbankan sedikit tanah tersebut untuk jalan ke belakang. Hingga rumah saudara di belakang memiliki akses jalan. Walaupun kecil hanya berupa jalan motor. Tidak bisa lebih lebar karena ia sesungguhnya tikungan kevcil di jalan buntu. Jadi memang tidak mungkin mobil masuk ke belakang karena bentuk zig zag nya patah.

Kemudian kita beralih ke rumah saudara di belakang. Saya tidak mengubah denah aslinya. Hanya membuat ruang cuci jemur saja di depan. Karena rumah tersebut belum memiliki cuci jemur. Saya tambahkan juga teras sedikit di depan pintu masuk. Agar tidak becek saat hujan. Jalan setapak juga membuat kita mudah melangkah dan memasukkan motor. Hingga rumput tidak rusak.

Dan ini adalah gambar keseluruhan jika digabung. Semoga dengan gambar ini urutan cerita yang saya sampaikan menyatu dalam satu rangkaian. Karena memang tulisan ini merupakan lanjutan dari rubrik sebelumnya. Karena panjangnya narasi gambar yang harus disampaikan serta keterbatasan kami maka tulisan ini dipecah menjadi 2 bagian. Silahkan saja di klik artikel pertamanya di https://www.eramuslim.com/konsultasi/arsitektur/renovasi-terbatas.htm

Gambar terakhir sebenarnya alternatif saja. Jika dana yang ada lebih atau suatu hari ingin memanfaatkan tanah sisa di belakang. Kita bisa membuat paviliun kecil. Berupa satu kamar tidur dengan teras dan kolam ikan yang nyaman. Dekat juga dengan kamar mandi lama. Hingga bisa saja kita membuat pintu masuk ke dalamnya. Atau alternatif jika dapur lama tidak diubah. Lalu kamar tidur tambahannya yang justru berada di belakang tanah sisa tersebut.

Demikian saja netters sekalian. Selamat menjalankan tugas harian.Amanah titipan dari Allah. Semoga Allah memberi kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan di depan. Dan memperbaiki segala apa yang tertinggal. Menjaga segala amanah yang kita emban. Dan memberi kesempatan untuk menutupi segala kesalahan masa lalu. Dengan 2 sayap burung inilah kita berikhtiar. Ya Allah, berkahilah pagi hari kami ini. Berkahilah segenap kru eramuslim yang berjuang dalam dakwah di layar maya ini.

Wassalaamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST – [email protected]

NB. Konsep rumah saudara di belakang ini sebenarnya saya adaptasi dari artikel sebelumnya. Karena mirip kasusnya. Dan terimakasih untuk klik netters sekalian pada link terkait : https://www.eramuslim.com/konsultasi/arsitektur/rumah-di-lahan-memanjang-menyempit.htm