Bertaubat

Assalamu’alaikum wr.wb…

Ibu siti ysh,saya seorang ikhwan 24 thn…saya dahulu mempunyai kebiasaan buruk setiap saya berpacaran dengan seorang wanita pasti saya melakukannya berlebihan,hingga suatu saat saya mulai bertaubat dan sedang menjalaninya,saya bertaubat dan kemudian berniat insyaAllah untuk menikahi wanita terakhir yang menjadi pacar saya (termasuk yang seperti pacar terdahulu)…..

karena saya berniat dengannya  mengakhiri semua ini meski telah melakukannya dengan wanita tsb,saya sedang berusaha mendekatinya dengan cara yg di ridhai Allah dan berniat untuk menikahinya…Apakah yang saya lakukan salah bu?

Terimakasih untuk jawabannya,

Wa’alaikumussalam  warahmatullahi wabarakatuhu

Sdr. RA yang semoga dirahmati Allah swt.,
Saya turut bersyukur atas i’tikad baik Anda bertaubat pada Allah swt. Anda juga patut bersyukur bahwa hidayah telah datang pada Anda saat ajal belum menjemput. Banyak peringatan-peringatan dari Allah swt. kepada manusia, namun tidak semua insan bisa menyadarinya dan terus saja bergelimang dalam dosa. Mereka itu adalah makhluk yang diibaratkan hati sudah tertutup, sehingga sulit mendapat masukan kebenaran. Semoga kesempatan berharga ini benar-benar dapat menyelematkan kehidupan Anda ke depan, baik di dunia maupun akhirat.
Sdr. RA yang semoga dirahmati Allah swt.,
Sebenarnya langkah yang Anda rencanakan untuk menikahi pacar Anda, menunjukkan bahwa Anda serius untuk bertanggungjawab. Anda dapat meneruskan langkah ini secara baik-baik. Namun hendaklah pernikahan ini dilandasi satu i’tikad yang lebih luhur, bukan karena untuk mengobati guilty feeling (perasaan bersalah) saja, namun berdasarkan kesadaran yang mendalam, komitmen yang tinggi bahwa pernikahan adalah kelembagaan yang punya tujuan-tujuan mulia. Artinya pasca pernikahan ini sejumlah tanggungjawab menunggu, peran Anda sebagai suami, sebagai bapak, sebagai kepala keluarga akan menentukan arah biduk rumah tangga yang kelak akan dibangun. Rencanakan dengan baik keluarga seperti apa yang Anda inginkan bersama dan bertanggungjawablah dengan semua itu. Pernikahan adalah ikatan yang kuat, misi yang luhur untuk membentuk masyarakat dan negara yang kuat.
Sdr. RA yang semoga dirahmati Allah swt.,
Saat ini pengaruh lingkungan pergaulan sudah melampaui apa yang diperkirakan sebelumnya. Oleh karena itu ke depan, hati-hatilah memilih lingkungan pergaulan, komitmen dapat goyah karena goncangan pergaulan yang buruk. Sadarilah itu, gunakan masa lalu sebagai guru terbaik.
Sdr. RA yang semoga dirahmati Allah swt.,
Saat ini Anda harus belajar ulang, meninggalkan kebiasaan lama, membiasakan dengan hal-hal baru yang lebih berma’na. Usia anda masih muda, saya yakin anda punya potensi positif yang dapat diaplikasikan di masyarakat, galilah potensi itu. Tak ada kata terlambat untuk menjadi hamba yang tha’at pada Rabb-Nya. Teladan yang baik adalah Umar bin Khattab ra. bisa mengubah kejelekan pada masa silam menjadi orang yang luar biasa, bahkan menjadi barisan pertama pendukung tegaknya risalah. Sdr. RA, mulailah kebaikan secara bertahap namun dengan penuh kesadaran, suatu saat Anda akan memetik buahnya misalnya hidup Anda menjadi terasa lebih berarti. Amin.

Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba