Hilang Kepercayaan Terhadap Pasangan Yang Akan Menikah

Assallamu’alaikum Bu.

Nama saya Lia saya punya problem. Saya telah berpacaran selama 6 tahun dan rencana tahun ini akan menikah. Tapi selama pacaran saya selalu mendapatkan calon saya masih suka berkomunikasi dengan semua mantannya yang membuat saya kesal. Selalu bilang ini sudah biasa dan tak perlu dicemburu sebab kita akan menikah tapi jujur Bu saya tidak bisa menerima.

Sebab saya tidak pernah melakukan hal itu. Terkadang saya berpikir untuk tidak melanjutkan hubungan ini. Tapi calon saya selalu marah. Bu bagaimana sebaiknya saya tetap menjalankan hubungan ini tapi saya merasa kecewa yg teramat atau saya lupakan saja dan menunggu calon yang lain. Saya tunggu ya Bu informasinya sebab saya akan menikah bulan Agustus nanti.

Terim kasih Bu atas informasinya dan saya tunggu.

Regars

Lia

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdri. Lia yang sedang diuji Allah swt.,

Mudah-mudahan Lia selalu dalam lindungan Allah swt. Meskipun data yang Lia sampaikan tidak begitu banyak, saya akan mencoba memahaminya. Jadi Lia sudah berpacaran selama 6 tahun, sungguh waktu yang cukup lama untuk bisa memahami karakter masing-masing, bukan? Selama sekian waktu itu mestinya tidak banyak sifat masing-masing yang bisa ditutup-tutupi lagi. Bahkan masing-masing sudah dapat menebak apa alasan di balik perilaku itu. Minimal mendekati yang sebenarnya, karena hati memang masih menjadi misteri karena sifatnya yang mudah berbolak-balik.

Sdri. Lia yang dirahmati Allah swt.,
Kita memang tidak bisa membaca pikiran dan hati orang lain, namun kita dapat mendeteksinya dengan hal-hal yang nampak. Bahasa tubuh, tatapan mata, gerak-gerik, isi pembicaraan dan perilaku yang ditampilkan, sedikit banyak akan berkorelasi dengan hati dan pikirannya. Jadi kalau selama ini calon Anda masing sering berhubungan dengan mantan pacarnya, lantas apa hal lainnya yang Lia lihat? Apakah sekedar komunikasi via telpon, ngobrol dan berbasa-basi atau mereka jalan bareng lagi berdua layaknya orang yang serius ingin membuka lagi hubungan yang terputus, atau bagaimana? Lia sholihah… kita memang perlu memahami karakter orang lain apalagi itu calon kita. Mungkin calon Anda punya karakter khusus, tipe-tipe ekstrovert adalah tipe yang mudah bergaul, ramah, suka bercanda, punya hubungan yang luas, sekalipun hubungan itu jarang yang mendalam. Kadang mereka tidak berpikir panjang atas perilakunya, suka hantam kromo atau beraksi duluan tapi risiko belakangan. Mereka tak ”ngeh” (menyadari) bahwa perilakunya menyinggung perasaan orang lain, oleh karena itu orang seperti ini perlu langsung diingatkan jika sudah melakukan hal yang di luar batas. Kalau dia mempunyai istri, maka diharap istrinya jangan mudah cemburu. Tipe introvert, sebaliknya, dalam melakukan hubungan dengan orang lain memilih-milih, namun hubungan itu bisa sangat mendalam. Kenalilah tipe calon Anda apakah lebih ke introversi atau ke ekstraversi. Saya tidak bermaksud membandingkan bahwa tipe satu lebih baik daripada tipe yang lain, masing-masing bahkan mengandung unsur positif maupun negatif. Lia hanya perlu melatih untuk mengenali apakah yang dilakukan oleh calon Anda sesuatu yang sudah berlebihan atau masih dalam batas kewajaran, sesuai pandangan agama tentunya. Tipe eksrovert, dengan kecenderungan yang seperti itu perlu diingatkan agar lebih menjaga pergaulan, empati dengan perasaan orang lain akibat perilakunya, terutama jika itu menyangkut kelangsungan hubungan perkawinan. Anda juga perlu bersabar menghadapi orang yang seperti ini karena sifatnya yang kadang ”easy going” yakni segala hal dilihat secara simple dan tidak berbelit-belit, meskipun kadang ini ”menjengkelkan” orang lain.

Sdri. Lia yang dirahmati Allah swt.,
Anda sudah merencanakan serius dengan calon Anda, bahkan tahun ini berniat menikah, hal ini perlu diclearkan terlebih dahulu. Berkomunikasilah lagi dari hati ke hati dengan calon Anda. Ini untuk menghindari kesalahpahaman di kelak kemudian hari. Nah Lia, selain itu memilih calon suami tentunya didasarkan pada banyak faktor; faktor agama yang baik jika dijadikan pilihan utama insya Allah akan bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang akan ditemui. Mungkin dalam akhlak pergaulan calon Anda masih kurang bagus, bagaimana dengan aspek-aspek lain, seperti ibadahnya, terutama ikatannya dengan aturan-aturan Islam? Apakah calon suami juga mau diajak meningkatkan kepahaman agamanya lagi, misalnya ikut kajian-kajian rutin? Seorang yang hatinya hanif, maka akan mudah untuk diberi masukan, apalagi kritik yang membangun. Kadang-kadang kritik ditolak bukan karena isi kritik itu salah, namun karena penyampaian tidak tepat.
Sdri. Lia, selain itu carilah pendapat dari teman-teman, barangkali mereka melihat apa yang tidak bisa terlihat oleh Lia tentang sifat calon Anda. Selain itu tentunya adalah beristikharah dan minta petunjuk dari-Nya. semoga Lia mendapat pencerahan dan tepat dalam menentukan pilihan. Do’a saya untuk Lia agar mendapat solusi yang tepat…dan tetaplah istiqomah!

Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba