Selalu Teringat Masa Lalu Isteri

Assalamu’alaikum bu Anita,

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas jawaban yang akan ibu sampaikan nanti.

Begini bu, saya adalah seorang suami yang sudah 2 tahun menikah. Namun kadang hati saya masih sakit ketika teringat masa lalu isteri saya. Maaf, jujur saja isteri saya ternyata sudah tidak suci lagi ketika menikah dengan saya, ia telah dinodai oleh mantan pacarnya dulu. Sehingga ketika teringat itu saya sering menangis sendiri, seakan ingin berpisah dengannya, namun bila melihat kami telah memiliki keturunan saya mengurungkan niat tersebut. Saya tidak tahu harus bagaimana mensikapinya ketika teringat masa lalunya.

Seringkali ketika teringat itu saya seperti orang linglung, depresi yang kemudian suka menangis sendiri dan pengennya marah-marah. Mohon ibu bersedia memberi jalan keluar atas apa yang saya alami.

Wassalamu’alaikum,

Assalammu’alaikum wr. wb.

Bapak Ss Yang dimuliakan Allah,

Nampaknya bapak selalu merasakan kegalauan jika teringat kepada masa lalu isteri. Tentu hal tersebut begitu berat bapak terima karena meski kejadian tersebut sudah lama berlalu masih menyisakan kepedihan dan kekecewaan yang begitu dalam sampai saat ini. Memang bagi sebagian orang tidak mudah menerima perasaan yang tersakiti sehingga dibutukan waktu yang panjang untuk menyembuhkan luka yang tergores dalam hati.

Mungkin bapak merasa telah dikhianati atau merasa marah pada isteri yang (mungkin) dulu tidak berbicara terbuka atas apa yang pernah menimpanya. Jika demikian besar perasaan kecewa yang bapak rasakan pernahkah membicarakannya kepada isteri? Atau semua yang bapak rasakan hanya menjadi rahasia hati bapak sendiri?

Langkah awal untuk menyembuhkan perasaan yang terluka adalah mengakui perasaan negatif yang dirasakan kemudian mencoba untuk membicarakannya secara terbuka dan baik kepada pasangan yang menyebabkan luka tersebut. Jika isteri bapak memahami, maka tindakan terbaik yang bisa dilakukannya adalah menerima juga segala keluh kesah bapak dan dapat bersabar atas kegelisahan yang bapak rasakan. Pengakuan atas apa yang bapak rasakan terhadap isteri seharusnya akan mengurangi gejolak perasaan negatif yang bapak rasakan.

Namun jika isteri tidak memahami memang bisa menyebabkan perdebatan panjang, karena mungkin saja tanpa bapak sadari perlakuan bapak sendiri yang belum bisa menerimanya selama dua tahun ini juga telah dirasakan isteri sebagai hal yang membuatnya tidak nyaman. Oleh karena itu saran saya jika dirasakan sulit untuk berbicara terbuka hanya berdua dengan isteri maka datangilah penasehat perkawinan atau konselor pernikahan agar ada pihak ketiga yang dapat berpandangan objektif dan menjadi jembatan komunikasi sehingga menghindari kesalahpahaman.

Permasalahan bapak memang harus segera diselesaikan karena nampaknya juga semakin membuat efektifitas keseharian bapak terganggu dengan rasa stress yang tak terselesaikan. Bapak sendiri menyadari bahwa tidak mudah untuk menyatakan berpisah karena sudah memiliki keturunan, maka cobalah cara tersebut sebagai satu usaha mencapai solusi akhir yang lebih baik dari perpisahan. Wallahu’alambishawab.

Wassalammu’alaikum wr. wb.

Rr. Anita W.