Setelah Dikhitbah, Calon Minta Sering Dikunjungi

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ibu Anita yang di rahmati Allah SWT.
Saya ingin memohon bantuan lagi atas masalah saya. Saya mempunyai pacar kurang lebih sudah 6 bulan kami hubungan, hubungan kami dipisahkan jarak (hubungan jarak jauh). Setelah saya banyak membaca artikel tentang pernikahan saya jadi sadar ternyata pacaran dalam Islam tidak dianjurkan. Saya telah mengkhitbahnya dan berencana menikah 1 tahun ke depan.

Dalam suatu artikel saya pernah membaca adab setelah menikah yang salah satunya menyebutkan untuk tidak saling berkomunikasi dan jika memang ada hal-hal yang perlu dibicarakan berdua harus dengan keluarganya atau muhrimnya. Saya ingin menerapkan pada saya tapi pacar saya ingin kami terus berkomunikasi dan ingin sering dikunjungi, sedangkan jika saya mengunjungi dia saya sering ditinggal berduaan saja dengan dia tanpa ditemani salah satu dari keluarganya.

Saya bingung ibu bagaimana saya menyikapinya, saya takut terperangkap lagi oleh tipuan setan yang mengatas namakan cinta. Dan perlu ibu ketahui satu lagi yang menambah kekwatiran saya calon saya itu senang berkawan dengan pria dari pada wanita. Kawan prianya pun banyak. Saya sangat mohon bantuan ibu agar saya tidak terjerumus.

Assalammu’alaikum wr. wb.

Saudara Iwan yang dimuliakan Allah,

Alhamdulillah pengetahuan yang anda dapatkan menuntun anda dalam proses pernikahan ini. Namun sayangnya keinginan anda untuk menjalankan proses pernikahan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam tersebut belum dipahami oleh calon isteri anda sehingga anda menjadi bingung menjalankannya.

Permintaan calon isteri anda mungkin karena ketidakpahamannya atas apa yang benar untuk dijalani. Karena nilai-nilai Islam memang masih terasa asing bagi sebagian orang muslim sendiri. Oleh karena itu menjadi tantangan bagi anda sebagai calon pemimpin dalam rumah tangga untuk dapat menuntunnya mengikuti jalan yang Allah ridha.

Ketegaran anda dalam memegang nilai-nilai yang telah anda yakini, akan menjadi ujian apakah anda yang akan memimpin atau justru dipimpin oleh isteri anda. Jika anda merasa perilaku calon isteri anda yang bergaul dengan banyak pria atau meminta anda untuk terus datang mengunjunginya merupakan hal yang tak benar maka anda seharusnya meluruskan jalannya, tentu dengan cara yang baik. Dan apakah calon isteri anda termasuk orang yang mudah diajak atau dipengaruhi kepada kebenaran akan dapat anda lihat juga.

Kesalahan banyak lelaki adalah ketika mereka menemukan sikap-sikap yang salah dari calon isterinya dan mengabaikannya, kemudian berkata, "Ah nanti saya dapat merubahnya ketika sudah menikah." Namun pada kenyataannya merubah perilaku seseorang bukanlah hal yang mudah dan akhirnya bukan suami yang membimbing isterinya, namun justru ia terpengaruh olehnya.

Anda punya pilihan untuk menentukan wanita seperti apa yang kelak ingin anda bimbing dan yang akan menjadi ibu dari anak-anak anda, karenanya perhatikan siapa wanita yang akan anda nikahi. Islam bukan hanya mengatur proses pernikahan yang sebaiknya dijalani namun juga kriteria dari pasangan hidup, sudahkah anda ikuti juga? Wallahu’alambishawab.

Wassalammu’alaikum wr. wb.

Rr. Anita W.