Akibat Mentaati Para Pemimpin Dan Pembesar Sistem Dajjal

 Demokrasi telah dijadikan alat untuk membedakan mana negeri beradab dan mana yang bukan. Demokrasi menjadi alasan untuk melakukan invasi ke negeri-negeri Islam seperti Irak dan Afghanistan. Demokrasi menjadi alat untuk menentukan apakah suatu negara patut dipuji lalu didekati atau dimusuhi kemudian dijauhi. Demokrasi menjadi alat untuk memisahkan antara kalangan Islam Moderat dengan Islam Fundamentalis.

Para Pemimpin Yang Sebaiknya Ditolak

Di sinilah ajaran Islam memandang bahwa urusan menyerahkan loyalitas dan kepatuhan bukanlah perkara ringan. Sebab tidak saja si pemimpin berdosa karena kezaliman dan kefasikannya. Tetapi rakyat ikut menanggung dosa juga bila mereka tetap rela atas kezaliman dan kefasikan pemimpin tersebut, apalagi kemudian mematuhinya. Sehingga Allah melarang seorang beriman untuk mentaati siapapun dan apapun tanpa ilmu dan kesadaran akan mana yang benar dan mana yang batil.

Khilafah Islamiyyah Versus The New World Order

Bagi muslim-mukmin yang sadar, maka urusan tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah bukanlah sekedar mengenang kembali nostalgia masa lalu. Urusan ini berkaitan erat dengan iman dan keyakinan akan janji Allah سبحانه و تعالى yang tidak pernah berdusta serta prediksi Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم mengenai skenario Akhir Zaman yang tidak pernah meleset. Betapapun tampak digdayanya kekuatan kaum kuffar barat, kaum yahudi-nasrani serta para antek kaki-tangan mereka dari sebagian kaum musyrikin dan munafikin yang telah berhasil mereka rekrut dengan kebijakan stick and carrot.

Mengingat Kematian

Sesungguhnya di antara hal yang membuat jiwa melantur dan mendorongnya kepada berbagai pertarungan yang merugikan dan syahwat yang tercela adalah panjang angan-angan dan lupa akan kematian

Fitnah Medis Modern

Mindset umat manusia sangat diarahkan untuk bergantung kepada sistem medis modern. Sedikit-sedikit pergi ke dokter manakala sakit. Sedikit-sedikit minum obat analgesik begitu pusing atau demam.

Memohon Kepada Allah Agar Mati Syahid

Memang kita hidup di negeri dimana perang tidak sedang berkecamuk. Sementara itu, kemungkinannya sangat tipis untuk bisa bergabung dengan Mujahidin di Afghanistan, Irak atau Palestina misalnya. Maka menghadapi keadaan seperti ini kita harus optimis bahwa rezeki mati syahid tetap terbuka.