Orang Asing (Al-Ghurabaa) Dan Nasionalisme

Gambar Bendera Negara di Dunia 42x28 px PNG - Idezia

Pantaslah bilamana Nabi Muhammad saw menggambarkan bahwa da’wah Islam pada mulanya menjadi seruan yang asing di tengah dominannya tradisi dan fanatisme ke-qabilahan. Lalu Nabi saw memprediksikan bahwa keterasingan seperti sediakala akan terulang kembali di akhir zaman. Persis sebagaimana yang kita alami dewasa ini. Ketika dimana-mana ideologi Nasionalisme telah diterima bahkan diusung, maka siapa saja yang kemudian menyuarakan agar Islam dijadikan pengikat masyarakat ia akan segera dipandang aneh dan ketinggalan zaman. Namun Rasulullah saw menegaskan bahwa di masa seperti ini justeru berbahagialah orang-orang asing. Siapakah mereka? Simaklah hadits di bawah ini selengkapnya:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

إِنَّ الْإِسْلَامَ بَدَأَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ

فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ قِيلَ وَمَنْ الْغُرَبَاءُ قَالَ النُّزَّاعُ مِنْ الْقَبَائِلِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Islam diawali dalam keadaan asing, akan kembali dalam keadaan asing seperti awal mulanya, maka berbahagialah bagi orang-orang asing.” Dikatakan; Siapakah orang-orang asing itu? Beliau menjawab: “Yaitu orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah.” (HR Ahmad 3596)

 

 

HADIST SHAHIH TENTANG ORANG ORANG YANG ASING (AL GHUROBA) | MUHAMMAD ARDIANSYAH AL ANSHORI

Berdasarkan sabda Nabi saw di atas dapat kita simpulkan bahwa orang-orang asing yang berbahagia ialah mereka yang tidak terperangkap ke dalam fanatisme ke-qabilahan di masa Rasulullah saw dahulu kala. Padahal nilai-nilai ke-qabilahan sedemikian dominannya di masa itu. Sedangkan dewasa ini berarti yang Nabi saw maksudkan sebagai orang-orang asing yang berbahagia ialah mereka yang tidak terperangkap ke dalam fanatisme ke-bangsaan ketika nilai-nilai ke-bangsa-an sedemikian dominannya di masa kini.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan Al-Ghurabaa. Pertemukanlah kami dengan sesama Al-Ghurabaa. Peliharalah kami dari fitnah sya’biyyah maupun qaumiyyah di Akhir Zaman ini. Amin ya Rabbal ’aalamiin.- (MIT)