Kisah Cinta Kartosoewirjo: Dewi Siti Kaltsum Sosok Wanita Tegar Dibalik Sang Imam

Sebelum menjalani eksekusi mati, Kartosoewirjo sempat berwasiat di hadapan istri dan anak-anaknya di sebuah rumah tahanan militer di Jakarta. Menurut Dewi, saat itu Kartosoewirjo antara lain berkata tidak akan ada lagi perjuangan seperti ini sampai seribu tahun mendatang. Dewi menitikkan air mata. Kartosoewirjo, yang mencoba tabah, akhirnya meleleh. Perlahan-lahan, dia mengusap kedua matanya.

Betapa besar cinta Kartosoewirjo kepada istrinya. Ia menangis di depan istrinya, bukan ia kalah terhadap rezim sekuler yang mencoba membunuhnya, bukan jua menyesal atas perjuangannya yang meski meminta taruhan nyawa, namun air mata itu adalah bukti cinta Kartosoewirjo yang besar kepada sang istri, ya kembang Malangbong yang senantiasa menemaninya meski hidup penuh onak dan duri.

Air mata Dewi semakin jatuh. Ia menangis sejadi-jadinya. Rasa bangga bercampur haru meliputi hatinya karena memiliki sosok suami seperti Kartosoewirjo yang tetap meyakinkannya tentang arti cinta sebenarnya: Cinta kepada Allahuta’ala, karena dunia hanyalah persinggahan sementara.

Cinta mereka akhirnya harus usai, cinta Dewi kepada suaminya mesti dipisahkan timah panas ketika aparat keamanan menangkap Kartosoewirjo setelah melalui perburuan panjang di wilayah Gunung Rakutak di Jawa Barat dan menghukum matinya pada September 1962.

Dewi pun menyusul cinta sejatinya itu pada tahun 1998. Lahir pada 1913, Dewi wafat dalam usia 85 tahun. Bersebelahan dengan makam Dewi adalah kuburan Raden Rubu Asiyah, ibundanya, perempuan menak asal Keraton Sumedang, Jawa Barat.

Namun pepatah “cinta sejati akan dibawa sampai mati” memang betul adanya. Di pemakaman ini Kartosoewirjo masih memendam cinta, cintanya kepada sang istri yang telah menemaninya puluhan tahun baik suka maupun duka. “Bapak ingin jenazahnya dekat dengan keluarga Malangbong,” kata Sardjono, anak bungsu Kartosoewirjo.

Inilah kisah cinta sejati yang tertutup di tengah pemberitaan miring tentang NII pasca dibonceng oleh NII KW IX.. Semoga Allah mempertemukan mereka kembali di jannah kelak. Allahuma amin. Allahua’lam. (pz)

Referensi
Kekasih Orang Pergerakan, dalam Majalah Tempo, Kartosoewirjo: Mimpi Negara Islam. Edisi 16-22 Agustus 2010.
Irfan S. Awwas, Trilogi Kepemimpinan NII, (Yogyakarta: Uswah, 2009)
Irfan S. Awwas, Riwayat Pendidikan Kartosoewirjo.