Anzor Tsarnaev Gagal Berkunjung ke AS

1 (24)Orangtua pelaku bom Boston, Massachussetts, Amerika Serikat (AS), memutuskan untuk pergi ke salah satu desa di wilayah selatan Rusia. Mereka membatalkan rencananya untuk pergi ke Negeri Paman Sam.

Anzor Tsarnaev menjelaskan kepada media bahwa dirinya yakin tidak akan diperbolehkan melihat putranya yang masih hidup, Dzhokhar Tsarnaev. Saat ini, Anzor berada di dalam rumah besar. Anzor pun enggan memberitahukan ke publik, di manakah dirinya berada.

“Sayangnya, saya tidak bisa membantu putra saya. Saya selalu mengontak Dzhokhar dan pengacara saya. Mereka pun mengatakan pada saya tentang apa yang seharusnya saya lakukan,” ujar Anzor Tsarnaev, seperti dikutip Reuters, Senin (29/4/2013).

“Saya tidak akan kembali ke AS, untuk saat ini saya menetap di sini. Saya sedang sakit,” imbuhnya.

Dalam wawancara itu, Anzor menegaskan kembali pembelaannya terhadap putranya. Seperti diketahui, pria itu sudah merencanakan keberangkatannya ke AS dari Dagestan untuk menjenguk Dzhokhar dan menguburkan putra pertamanya, Tamerlan Tsarnaev.

Anzor mengaku, dirinya terpaksa pulang ke rumahnya yang terletak di desa terpencil di Rusia karena ingin menghindari sorotan publik. Kampung halaman Anzor merupakan desa yang berbukit, yang dikelilingi oleh hewan-hewan ternak berupa sapi.

“Saya merasa putus asa, kami adalah warga sederhana. Kami mencoba untuk memahami ini semua, dan kami diserang dari banyak sisi. Saya pun tidak tahu, apa saya harus berbicara atau terdiam. Saya tidak ingin menyakiti anak saya sendiri,” imbuh Anzor.

Pria yang sedang mengalami tekanan darah tinggi dan gangguan jantung itu masih curiga dengan salah seorang pejabat AS yang mengunjunginya di Dagestan pekan lalu. Anzor turut bertanya kepadanya, dia melihat Tamerlan masih sehat ketika dimasukkan ke dalam kendaraan. Namun media memberitakan, Tamerlan tewas terbunuh.

Anzor Tsarnaev juga membantah keterlibatan putranya dalam organisasi militan. Menurutnya, putranya merupakan pria normal yang menggemari karya sastra dari Leo Tolstoy, Alexandre Dumas, dan lainnya. Terkadang, Anzor dan putranya sering mengunjungi masjid bersama dan pergi ke rumah keluarga mereka di Dagestan. (Arby/Okz/Dz)