Eramuslim.com – Kota Ramadi di provinsi Anbar Irak, memiliki kepentingan strategis yang sangat besar. Gubernur Anbar, Ahmed al-Dulaimi, mengatakan , “Jika kita kehilangan Anbar, itu berarti kita akan kehilangan Irak.”
“Kota Ramadi bisa jatuh karena Daesh mengepung, pejabat Irak memperingatkan.” Dikutip dalam sebuah laporan.
Laporan jurnalis dari bagian Barat Baghdad, Irak , Falih Essawi berteriak di telepon saat dia menjelaskan situasinya. Dari sudut pandangnya, Daesh mungkin hanya beberapa jam lagi akan mengambil kota Irak , Ramadi.
Pertempuran sengit telah menelan Kota Ramadi, yang hanya terletak sekitar 70 mil (113 kilometer) bagian barat Baghdad dan merupakan ibukota provinsi Anbar, jantung komunitas Sunni Irak.
Essawi, wakil kepala Dewan Provinsi Anbar, mengatakan kepada CNN dari dalam kota Rabu bahwa tidak jelas berapa banyak pasukan pemerintah bisa bertahan menahan lini depan mereka terhadap serangan Daesh.
Politisi itu mengatakan ia berada di garis depan dipersenjatai dengan senapan mesin. Keamanan “runtuh dengan cepat di kota,” dan ia memohon pemerintah Irak untuk bala bantuan dan koalisi pimpinan AS untuk dukungan udara.
“Inilah situasi yang kami peringatkan Baghdad apa yang akan terjadi,” kata Essawi melalui telepon, mengacu pada pemerintah Irak di ibukota. “Dimana Baghdad? Dimana al-Abadi? ”
“Hanya Allah yang tahu apakah kita akan bertahan,” kata Essawi.
Serangan Daesh di Ramadi menunjukkan ketahanan mereka meskipun serangan udara yang dipimpin AS dan pasukan Syiah Irak di kota utara Tikrit.
Essawi mengatakan Daesh membuat kemajuan signifikan di tiga wilayah timur dari Ramadi: Albu Soda, Albu Ghanem dan bagian dari Soufia, yang mengarah ke pusat kota Ramadi.
Selama akhir pekan, Daesh menguasai wilayah utara Ramadi. Rute selatan kota diambil beberapa bulan yang lalu.
Itu hanya menyisakan daerah di sebelah barat Ramadi di tangan pasukan pemerintah, namun posisi tersebut berada di bawah ancaman, Essawi memperingatkan. (JL/KH)
