PM Malaysia, "Unjuk Rasa di Jalan Bukan Budaya Kita"

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mulai gerah melihat aksi-aksi demonstrasi di negerinya. Perdana Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Presiden Umno–partai berkuasa di Malaysia–itu mengatakan bahwa aksi-aksi unjuk rasa di jalanan bukan bagian dari budaya masyarakat Negeri Jiran.

"Kita adalah masyarakat yang cinta damai, dan kita ingin hidup sebagai bangsa yang memiliki masa depan cerah. Aksi-aksi demonstrasi tidak boleh dijadikan sebagai bagian dari budaya Malaysia. Rakyat selayaknya tidak hidup dalam kekacauan dan ketidakpastian," kata Tun Razak dalam pidatonya di depan konstituen dan perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat di Malaysia.

Razak secara khusus berpidato untuk menjelaskan pada anggota dan pendukung Partai Umno tentang situasi terkini di Negeri Jiran itu, yang akhir pekan kemarin diguncang oleh aksi demonstrasi rakyat yang menuntut pemilu bersih di Malaysia.

Dalam pidato yang disampaikan di luar kantor Dewan Merdeka di Putra World Trade Center, PM Malaysia itu juga menyerukan agar "kelompok mayoritas yang memilih diam" tidak terus diam dan menyuarakan dukungannya pada pemerintah.

Sebagai perdana menteri, Razak memberi peluang bagi rakyatnya yang ingin melakukan aksi protes, tapi tidak dilakukan di jalanan tapi di stadium. "Ini karena saya menghormati demokrasi. Tapi saya tidak menawarkan mereka berunjuk rasa di Stadium Merdeka, mereka bisa berunjuk rasa di stadium-stadium yang lokasinya dekat dengan wilayah kelompok oposisi, karena Stadium Merdeka merupakan simbol nasional," ujarnya. (kw/thestar)