AS Memberi Jabatan Gubernur di Enam Provinsi? Taliban Tidak!


Apalagi yang harus dilakukan AS sekarang di bumi Afghanistan? Perang yang berlansung di negeri itu telah membuat AS berdarah-darah. Delapan tahun perang dengan jarak interval yang tidak begitu signifikan membuat depresi semua pihak.

Pada akhirnya, salah satu cara AS adalah mencoba bersikap dengan Taliban—pihak yang mereka perangi dengan alas an yang tak jelas. Kemarin, AS memberikan penawaran kepada Taliban.

"Negosiator AS telah menawarkan kepada Taliban melalui Mullah Wakil Ahmed Mutawakkil bahwa jika mereka menerima kehadiran pasukan NATO di Afghanistan, Taliban akan diberi gubernur enam provinsi di selatan dan timur laut," seorang pejabat senior Afghanistan dari Departemen Luar Negeri mengatakan kepada IslamOnline.net.

Dia mengatakan pembicaraan, diperantarai oleh Arab Saudi dan Turki, terus berlangsung selama berminggu-minggu di lokasi yang berbeda termasuk ibukota Afghanistan Kabul. Arab Saudi, bersama dengan Pakistan dan Uni Emirat Arab, adalah sedikit Negara yang mengakui Taliban ketika memerintah Afghanistan dari 1996 sampai 2001.

Seorang jurubicara Taliban mengaku memang pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat. "Ya, memang ada beberapa pembicaraan, tetapi semuanya tidak berhasil," Yousaf Ahmedi, juru bicara Taliban di Afghanistan selatan, mengatakan kepada IOL dari lokasi yang tidak dikenal melalui telepon satelit.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul menyangkal pembicaraan tersebut. "Tidak, kami tidak mengadakan pembicaraan apapun dengan Taliban," jurubicara kedutaan mengatakan dari Kabul.

Ditanya apakah AS telah menawarkan pembagian kekuasaan kepada Taliban, dia mengatakan dia tidak mengetahui adanya tawaran tersebut. "Saya tidak tahu tentang pembicaraan tertentu dan kasus yang Anda laporkan itu tidak benar."

Taliban sendiri bersikeras bahwa Amerika harus menarik diri dalam batas waktu yang tentukan. Ahmedi, juru bicara Taliban di Afghanistan selatan, menegaskan posisi utama mereka. "Sudut pandang kami, sangat jelas; kecuali pasukan asing tidak meninggalkan Afganistan, tidak ada pembicaraan apapun!."

Taliban yang berkuasa digulingkan oleh Amerika Serikat, yang menyerbu Afghanistan tidak lama setelah serangan 9 / 11 pada tahun 2001.

Sejak itu, Taliban melakukan perang gerilya yang berlarut-larut melawan pimpinan pasukan asing dan pemerintah Karzai. (sa/iol)