NYCBI Serukan Masyarakat Dunia Boikot Produk Motorola

Warga kota New York hari Senin kemarin turun ke jalan dan menyerukan boikot terhadap perusahaan perangkat lunak Motorola karena dukungan perusahaan itu terhadap kebijakan-kebijakan apartheid yang dilakukan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.

Para pengunjuk rasa berbaris di depan kantor Motorola di kawasan Brooklyn dengan meneriakkan slogan "Goodbye Moto! Goodbye Apartheid!". Juru Bicara New York Campaign for the Boycott of Israel (NYCBI)-kelompok yang mengorganisir aksi massa tersebut-Lubna Ka’aabneh mengatakan, kelompoknya ingin meningkatkan kesadaran masyarakat atas keterlibatan Motorola dalam praktek-praktek apartheid yang dilakukan Israel di Palestina demi mencari keuntungan.

"Motorola mencari keuntungan dengan cara yang tidak etis. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk memboikot perusahaan itu sebagai bentuk tekanan publik sampai Motorola menghentikan hubungan bisnisnya dengan Israel," kata Ka’aabneh.

Anggota NYCBI, Ryvka Zohar mengatakan bahwa aksi mereka hari itu untuk memperkuat gerakan sipil di seluruh dunia yang menentang praktek-praktek apartheid Israel dan memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.

"Kami terinspirasi oleh gerakan boikot internasional yang berhasil mengakhiri praktek apartheid di Afrika Selatan. Kami menyerukan boikot sebagai bentuk solidaritas pada rakyat Palestina yang sedang memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri dan meminta dunia agar memberikan dukungan pada Palestina," tukas Zohar.

Motorola adalah perusahaan yang memproduksi perangkat lunak dan perusahaan telekomunikasi berlevel internasional yang berbasis di Schaumburg, Illinois. Menurut NYCBI, Motorola telah memasok berbagai peralatan yang oleh Israel digunakan untuk menindas rakyat Palestina.

"Motorola memasok peralatan untuk keperluan militer Israel, antara lain peralatan Wide Area Surveillance System (WASS), peralatan radar berteknologi tinggi dan kamera-kamera pengintai yang digunakan untuk memantau dan memata-matai rakyat Palestina di tanah airnya sendiri," ujar Ka’aabneh.

"Sistem pengintai produk Motorola dipasang di sekitar pemukiman Yahudi di wilayah Palestina dan di tembok pemisah yang dibangun Israel di Tepi Barat. Ini menunjukkan bahwa Israel tidak berniat untuk membongkar pemukiman-pemukiman ilegalnya dan menghentikan penjajahannya di tanah Palestina," tukas Ka’aabneh.

Juru Bicara NYCBI itu menambahkan, Motorola juga memproduksi alat pemicu ledakan yang digunakan dalam pembuatan bom-bom kluster, bom-bom penghancur bunker dan berbagai jenis bom yang dibuat oleh Israel. Oleh sebab itu NYCBI menyerukan agar seluruh masyarakat memboikot produk Motorola sampai perusahaan itu menghentikan pasokan-pasokan peralatan yang mendukung penjajahan dan penindasan Israel di Palestina. (ln/iol)