Sebuah Catatan Sejarah, Gubernur Ditimpukin Warganya, Terjadi Tahun 2016…

ahok lempar batuEramuslim.com – Aksi lempar batu warga Jakarta Utara yang menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Penjaringan Indah, Jakarta Utara menjadi polemik.

Banyak media menurunkan tulisan bahwa Ahok “dilarikan” melalui jalur kebun warga untuk menghindari dari hadangan ratusan warga Penjaringan Jakarta Utara, yang sudah menunggu kehadiran Ahok sejak pukul 15:00 WIB.

Netizen pendukung Ahok pun membantah insiden itu. Aktivis anti korupsi Emerson Yuntho di akun Twitter @emerson_yuntho membantah foto “pelarian” Ahok yang diunggah pakar maritim Yulian Paonganan di akun Twitter @Ongen_Paonganan. “Bos, Foto yang ente pakai ini saat Penjaringan atau saat ke BPK? Ingat puasa bos :)” tulis @emerson_yuntho.

Di sisi lain, Ketua Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Marlo Sitompul menegaskan bahwa warga menolak Ahok sebagai buntut kekecewaan mereka yang merasa dizalimi oleh berbagai kebijakan Ahok yang sewenang-wenang.

Seperti dikutip republika (24/06), Marlo mengatakan, amarah warga tidak terbendung sehingga terjadi kerusuhan. Demonstran yang menolak kedatangan Ahok, kata Marlo, berasal dari korban dan calon korban gusur DKI Jakarta selama ini. Seperti Kalijodo, waduk pluit, Kebun Jeruk, dan Pasar Ikan.

Selain itu, ada warga yang berasal dari calon korban gusur di Luar Batang dan warga kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono. Marlo menambahkan, selama ini Ahok selalu berkata dan bertindak kasar kepada rakyat miskin. Ahok tidak pernah memberikan lapangan pekerjaan kepada warga yang rumahnya ia gusur.

Karena itu, tambah Marlo, warga menjadi marah. Ahok meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di Penjaringan Indah, tapi tidak adil dan peduli terhadap anak-anak korban gusur DKI Jakarta.

Menyikapi insiden lempar batu warga ke Ahok, pemikir Islam Ustadz Haikal Hassan di akun Twitter ‏@haikal_hassan menulis: “Sebuah Catatan sejarah… GubernurDKI ditimpukin warganya..Terjadi tahun 2016.” (ts/intelijen)