Israel Mulai Laksanakan Keputusan Mereka, 200 Warga Tepi Barat telah Diusir

Juru bicara anggota parlemen Palestina Dr Aziz Dweik, menyatakan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel telah mulai melaksanakan keputusan pengusiran; dengan mendeportasi 200 ratus warga Palestina dari Tepi Barat ke Jalur Gaza, ia menggambarkan proses deportasi tersebut sebagai tindakan keji dan tidak ubahnya seperti kejahatan pada peristiwa Nakba kedua yang melanda rakyat Palestina.

Dweik pada hari Ahad kemarin (18/4) menekankan juga bahwa "Negara Palestine bergantung pada Otoritas selama negosiasi dan proses perdamaian, namun dirinya lebih menyerukan untuk meninggalkan pendekatan negosiasi perdamaian, dan mendukung perlawanan," menurut surat kabar Al-Bayan Yordania.

Dweik menganggap entitas Zionis telah melanggar semua resolusi serta konvensi internasional, Zionis Israel sengaja mengirim pesan ke dunia bahwa mereka sebagai bangsa tidak akan menghormati perjanjian apapun."

Sebelumnya sumber dari lembaga hukum Palestina mengungkapkan adanya penangkapan yang dilakukan oleh tentara pendudukan terhadap warga Palestina di pos pemeriksaan yang tersebar di seluruh Tepi Barat, menambahkan bahwa apabila ditemukan warga Palestina tersebut dilahirkan di Jalur Gaza maka mereka akan ditangkap dan dideportasi ke negara yang tidak diketahui.

Pada bagian lain, Gerakan Islam Hamas menyatakan bahwa keputusan entitas Zionis, yang memberikan kewenangan pengusiran ribuan orang Palestina yang saat ini berada di Tepi Barat yang diduduki, merupakan pernyataan yang jelas tentang perang dan penghapusan etnis, pembersihan demografis, dan mengatakan bahwa keputusan Liga Arab tidaklah cukup untuk menghentikan ulah keji Zionis Israel."

Seorang anggota Biro Politik Hamas menyatakan: "Keputusan Israel kali ini mencoba untuk mereproduksi fragmentasi tanah dan warga Palestina dengan membagi antara bagian dalam dan luar, Jalur Gaza dan Tepi Barat serta Yerusalem," ia menegaskan bahwa "wilayah Palestina akan tetap menjadi kesatuan tunggal, seluruh rakyat Palestina akan satu bersatu di dalam negeri dan di luar negeri, terlepas dari semua situasi sulit dalam perjuangan ini."(fq/islamtoday)