Berbuat Baik Tanpa Batas

tangan di atasAda kisah dari sahabat rasulullah SAW, kisah ini sangat berkaitan dengan firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 134, Allah mengabarkan kepada manusia untuk berbuat baik tanpa batas, yang unlimited.

Ada seorang sahabat, sebut saja Zaed. Zaed adalah saudagar kaya yang ingin menshodaqohkan sebagian hartanya, karena Zaed tidak ingin orang lain tahu bahwa dia akan bershadaqoh maka si Zaed memilih bershadaqoh  pada  malam hari.

Malam pertama, Zaed pergi ke suatu tempat dengan membawa satu kantong plastik yang berisi penuh uang dinar. Lalu Zaed memberikan kantong yang berisi plastik tersebut kepada orang tidak dikenal yang sedang berada di tempat tersebut.

Pagi harinya, Zaed mendapat kabar dari masyarakat bahwa tadi malam ada saudagar kaya yang kikir mendapatkan satu kantong berisi penuh uang dirham. Lantas, si Zaed berniatan lagi untuk bershadaqoh kepada orang yang tidak mampu pada malam kedua.

Malam keduanya, Zaed pergi dengan membawa satu kantong berisi penuh uang dirham, setelah sampai di suatu tempat Zaed menemukan perempuan yang sendiri duduk di samping jalan, lalu Zaed memberikan kantongnya kepada perempuan tersebut. Zaed lalu pulang kerumahnya.

Esok harinya, Zaed mendengar kabar lagi bahwa ada perempuan pekerja seks komersial yang mendapatkan satu kantong berisi penuh uang dirham, perempuan tersebut mengaku ada seorang yang memberinya ketika dirinya sedang duduk sendiri di samping jalan.

Mendengar kabar yang seperti itu, Zaed tetap mempunyai niatan untuk membantu orang yang sedang membutuhkan, lalu pada malam ketiganya Zaed pergi ke suatu tempat dengan membawa kantong berisi penuh uang dirham. Sesampainya di tempat, Zaed bertemu dengan orang laki-laki asing yang sedang berdiri sendirian.

Esok harinya, lagi-lagi Zaed mendengar kabar bahwa  ada orang dikenal sebagai pencuri atau maling  yang mendapatkan satu kantong berisi penuh oleh dirham ketika dirinya berniatan untuk bermain nakal kepada warga, malam tadi.

Meski seperti itu, Zaed tidak merasa merugi. Zaed tetap berserah diri kepada atas sesuatu yang sudah diberikan kepada orang lain.

Ternyata Allah berkehendak lebih baik, satu kantong yang diberikan oleh Zaed kepadanya menjadi batu pijakan untuk merubah dirinya untuk lebih baik lagi. Allah ternyata merencanakan sangat lebih baik dari rencana seorang hambanya.

Orang pertama yang mulanya dia seorang yang kaya raya tetapi kikir, setelah menerima pemberian yang secara cuma-cuma dari orang yang tidak dikenal, walhasil kekikiran berubah menjadi kesantunan. Orang tersebut berfikir ulang, si Zaed baik sekali, mau beramal dengan keikhlasan total dan tidak ingin diketahui oleh banyak orang. Bagaimana dengan aku? Terkadang ada orang yag meminta kepadaku, aku jawab dengan banyak alasan. Dan aku sukanya beramal didepan publik agar semua orang tahu, akan tetapi entaslah. AstaghfirullahalAdzim.

Orang yang kedua, dialah perempuan pekerja seks komersial atau yang sering kita sebut dengan bahasa halusnya PSK, setelah perempuan tersebut mendapat rezeki dari orang yang tidak dikenal dengan tanpa pamrih apapun, ia sadar, ia tidak lagi merelakan kehinaan didalam dirinya demi kebutuhanya terpenuhi, didalam hatinya, ia berkata “Tuhan, ternayata saya salah, seharusnya saya tidak menjual diri saya karena masih ada orang yang ikhlas membantu saya”.

Orang ketiga, tidak berbeda dengan orang pertama dan kedua, atas pemberian yang mulia dari orang yang tidak dikenal (Zaed), ia dapat berintropeksi diri, mengoreksi diri dengan renungan amal baik, yang sebelumnya Zaed tidak pernah menemukan hal yang seperti itu. Barang halal datang kepada dirinya.

Dari kisah tersebut, ada makna tersirat dari Al Quran surat Ali Imron ayat 134.

(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu lapang maupun sempit, serta orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran [3]: 134).

Mari kita beramal saleh, mengharap akan ada pertolongan disaat kita kesusahan menghadapi kehidupan akhirat yang sangat pedih, seperti yang digambarkan oleh Allah atas firman-firmannya. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang sesat dan selalu ditunjukan oleh Allah jalan yang benar.

 

Dikutip dari pengajian kitab tafsir Al Quran Jalalain kaajian Pondok Pesantren Al Hikmah 2.

@fajru_falach