Doa Orang Yang Menderita Kesedihan Mendalam

 Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan. Bahkan kadangkala bila ujian hidup terasa begitu berat ia bisa berupa penderitaan yang menimbulkan kesedihan sangat mendalam. Barangkali ada yang baru saja kehilangan anak -buah hatinya- yang berpulang ke Rahmatullah. Atau barangkali seseorang baru saja bercerai dengan pasangan hidupnya. Atau barangkali baru dapat vonis dokter kalau dirinya mengidap penyakit berat. Atau barangkali anak pertamanya lahir dengan ketidak-sempurnaan fisik alias cacat permanen. Apapun keadaannya, yang jelas semua itu merupakan ujian Allah bagi orang beriman. Bila ia lulus menghadapinya, maka derajat imannya akan naik di sisi Allah. 

Islam Adalah Agama Sempurna dan Realitas

Tetapi di era penuh fitnah dewasa ini, kita bahkan menyaksikan bahwa yang turut meragukan bahkan mengingkari kesempurnaan dienullah Islam meliputi mereka yang mengaku dirinya kaum muslimin juga. Sehingga kita dipaksa menyaksikan dan mendengar statement dari tokoh Islam, yang berkata misalnya: “Ajaran founding-father bangsa kita ini sejalan dengan Islam. Maka kita tidak perlu mempertentangkannya dengan Islam.”

Atau misalnya kita mendengar ungkapan seorang muslim-defitis (muslim bermental pecundang) yang berkata: “Kalau kita paksakan Islam kepada seluruh masyarakat ini tentunya kita menjadi kaum yang zalim. Sebab tidak semua orang di negeri kita adalah muslim. Oleh karenanya kita jadikan ajaran nenek-moyang kita sebagai platform yang disepakati bersama, sekedar sebagai batu loncatan sebelum akhirnya Islam juga yang kita berlakukan.”

Mu’min Rindu Kampung Halaman Sejati

Sewaktu di dunia seseorang setelah pulang dari dinas luar kota tentu sangat rindu pulang ke rumahnya agar berkumpul dengan anak dan istrinya. Boleh jadi kerinduannya sedemikian rupa malah menyebabkan dirinya sampai kehilangan arah alias tersesat pulang ke rumahnya sendiri. Hal ini tidak bakal terjadi ketika seorang mu’min memasuki pintu surga lalu melangkahkan kakinya menuju rumah sejatinya, kampung halaman sejatinya.

Menolak Hukum Allah Dan Mengabaikan Kewajiban Sholat

Melihat begitu banyaknya masjid dewasa ini yang sepi di waktu sholat lima waktu, kita sangat khawatir jangan-jangan ini indikasi bahwa terdapat begitu banyak orang yang berpotensi munafik di sekeliling kita. Dan jika hal ini benar adanya tidak mengherankan bila pemberlakuan kembali Syariat Islam dan Hukum Allah menjadi sangat sulit.

Persiapan Mental-Intelektual Menyambut Kehadiran Imam Mahdi

Salah satu bentuk pertolongan Allah di babak paling kelam dalam sejarah Islam ialah dengan diutusnya Imam Mahdi. Hal ini sangat penting apalagi ketika kian hari kita dibuat kian bingung oleh berbagai fihak yang saling meng-claim bahwa kelompok, golongan, partai, hizb, jamaah dan harakah yang dipimpinnyalah yang sepatutunya didukung, karena merekalah yang paling Islami dalam berjuang.

98 Tahun Umat Islam Hidup Bak Gelandangan Tanpa Rumah

Sejak tanggal 3 Maret 1924 umat Islam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara tanpa kehadiran sistem pemerintahan Islam Al-Khilafah Al-Islamiyyah. Seorang Yahudi Dunamah, Penggila Budaya Barat, Pengagum Sekularisme dan juga seorang pemabuk-pedansa bernama Mustafa Kemal memproklamir pembubaran sistem pemerintahan Islam tersebut. Suatu pemerintahan yang sesungguhnya merupakan warisan ideologis-sosial-politik-budaya umat yang bermula sejak kepemimpinan Nabi Muhammad di kota Madinah 15 abad yang lalu.

Ust. Ihsan Tanjung: Raih Keberkahan di Pagi Hari

Orang yang tidur di waktu pagi berarti menyengaja dirinya tidak menjadi bagian dari umat Islam yang didoakan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperoleh berkah Allah di pagi hari. Ia menyia-nyiakan kesempatan berharga. Pagi merupakan saat paling berkualitas sepanjang hari. Alangkah naifnya orang yang sengaja membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja tanpa aktifitas bermanfaat dan produktif.