5 Faktor Kenapa AS dan Barat Segan Ke Arab Saudi

Ia mengatakan harga minyak pada kisaran US$80 per barel telah membuat Presiden Trump marah. Dan di atas kertas, peluang kenaikan harga ke kisaran US$100 atau bahkan US$200 per barel terbuka lebar.

Kenaikan harga sudah barang tentu akan mempengaruhi konsumen di tingkat bawah yang membeli BBM di berbagai SPBU.

  1. Kontrak militer

Anggaran militer Arab Saudi adalah yang terbesar ketiga di dunia pada 2017, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockho, (SIPRI).

Pada tahun tersebut, Saudi menandatangani kesepakatan persenjataan dengan AS senilai US$110 miliar atau sekitar Rp1.667 triliun, dengan opsi bertambah menjadi lebih dari US$350 miliar dalam kurun 10 tahun.

Gedung Putih menggambarkan kesepakatan ini sebagai yang terbesar dalam sejarah AS.

  1. Keamanan dan terorisme

Negara-negara Barat sudah menekankan bahwa Saudi berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Timur Tengah dan dalam memerangi terorisme.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, pernah mengatakan penting untuk tetap memiliki hubungan yang erat dengan Saudi meski muncul tuduhan bahwa tentara Saudi “melakukan kejahatan perang di Yaman”.

PM May mengatakan apa yang dilakukan Saudi “membantu keamanan di dalam negeri Inggris”.

Saudi adalah anggota koalisi internasional yang memerangi kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) dan tahun lalu mendirikan koalisi antiterorisme yang beranggotakan 40 negara Islam.

Aldakhil menulis jika Barat menerapkan sanksi terhadap Saudi, maka kerja sama intelijen dan pertukaran informasi antara Saudi, AS, dan negara-negara Barat lain dipastikan akan dihentikan oleh Riyadh.