Djoko Edhie: Nadiem, Mundurlah (III)

Kalau cara ini dilanjutkan, bukan hidup kita saja yang termanipulasi, matematika anak di sekolah pun anomali apel. Lahh, wasit ikut main Bro. Hendaknya Prof Reini itu jangan menduduki kursi yang bukan ia punya. Itu kursi orang lain, mau dikuasai dengan cara-cara curang. Kecurangan seperti itu akan berbuntut panjang, menerbitkan perkubuan karena manipulasi.

Tak ada bedanya dengan pilpres lalu, angka-angka itu dimanipulasi, bahkan ketika Jokowi dilantik, tidak memenuhi Pasal 6A Ayat 3 UUD 1945.

Jokowi kalah di Sumbar dan di Aceh, di bawah 20%, berakibat tak terpenuhinya Pasal 6A Ayat 3 UUD 1945 itu.

Tak bisa pasal ini ditafsirkan, karena dikunci oleh Pasal 31 UUD 1945: hanya bisa diubah oleh MPR.  Tapi bisa ditabrak, dimanipulasi. Karena melanggar UUD, maka Mahkamah Agung tak bersedia menyumpah, tapi toh Jokowi bisa baca sumpah sendiri. Itu menabrak HTN dan konvensi.

Tapi tak bisa digugat, karena yang pegang legal standingnya adalah Prabowo Subianto, yang berkhianat, menyeberang ke Jokowi. Coba Prabowo tak berulah, Jokowi takkan bisa sekadar tegak, apalagi berkibar.

Sebelumnya, rektor termuda di Malang, konon lulusan Harvard Scholl, sama dengan Nadiem, MBA dari Harvard School. Tapi yang hebat adalah Harvardnya, bukan Harvard Schooll-nya. Terkenal di Indonesia karena peran Rockefeller dalam penanaman modal asing di Indonesia pada 1967 yang membagi-bagi sumber daya alam (SDA) ke sejumlah kapitalis papan atas dunia menggunakan peran Mafia Berkeley (terbentuk di FEUI 1957), adalah alumnus Universitas Berkeley, AS. Rockefeller memulai liberalisme di Indonesia bersama UU PMA 1967.

Rockefeller, raja tangker itu memiliki yayasan Rockefeller Foundation, yang membeli Harvard University. Harvard mengkhususkan diri pada masalah sosial di negara ketiga, termasuk Indonesia, sehingga terkenal sebagai Universitas Kemiskinan. Mubiyarto mencontoh Harvard, mengubah UGM jadi universitas kemiskinan, tapi Mubiyarto kalah voting ketika amandemen Pasal 33 UUD dengan skore 4 : 5 yang mengantarkan Indonesia menjadi negara neolib (ultra liberalisme) sehingga ultra kapitalis seperti Nadiem bisa berjaya.

Repelita adalah konsep yang dibeli Indonesia dari Rockefeller Foundation yang memicu perkembangan madzhab ekonomi developmentalis ala Keynesian hingga 1983. Di bidang ilmu komputer, Harvard bukan aktor. Namanya jarang disebut. Memang dari Harvard muncul Bill Gates, tapi hanya sampai mahasiswa tingkat 2. Ia justru dibesarkan oleh perusahaan komputer, Apel, ngetop ketika ia bikin OS Microsoft, open sources, berdasar pengalaman kerjanya di Apel. Bukan dari Harvard.(*end/tsc)

Penulis: Djoko Edhie S. Abdurrahman, (Anggota Komisi Hukum DPR periode 2004 – 2009, Advokat, Wasek Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama-PBNU)