Inna Fatahna Laka Fathan Mubina

Inna Fatahna Laka Fatan Mubina

Ini negeri Jakarta

Negerinya Para Wali
Negerinya Para Ulama
Negerinya Para Mujahid

Ini negeri kecintaan Majelis Wali Agung
Negeri yang penuh Waliyulah di Lima Penjuru
Negeri yang penuh akan kisah perlawanan
Negeri yang tidak pernah senyap dari perjuangan

Ini Negeri dicintai Timur dan Barat
Negeri yang dipuja Raja raja besar
Negeri yang dirindu semua bangsa
Negeri yang dijaga para Sultan

Ini negeri dengan seribu Adzan
Negeri dengan seribu Masjid
Negeri dengan seribu Majelis
Negeri yang dipenuhi Mutiara Ahlul Bait

Ini negeri tempat berkumpulnya ahli ilmu
Negeri yang tidak pudar akan Nur Ilahiahnya
Negeri yang banyak dikunjungi Ahli Hikmah
Negeri yang bertabur dengan khazanah peradabannya

Ini negeri yang tidak pernah runtuh
Negeri yang masih kukuh dalam kurungan kemegahan
Negeri yang masih tegak menantang melawan kemaksiatan
Negeri yang tidak pernah tunduk terhadap kezaliman

Sejengkal tanah pantang kami berikan
Seonggok tanah wajib kami jaga kehormatannya

Negeri kami adalah tanah yang diberkahi
Di dalamnya terpancarkan jutaan doa

Negeri kami negeri Fathan Mubina
Hari Mulia kelahirannya
Pekik Takbir merebutnya
Sholat Tahajud Ilhamnya

Paringgi kami runtuhkan
VOC kami batasi di pinggir laut
Belanda kami pukul di pedalaman
Jepang kami kurung di semua Front

Inna Fatahna Laka Fathan Mubina
Surat Al Fath 48 Ayat 1 landasannya
Janji Allah memberikan kemenangan
Kemenangan yang nyata dan diberkahi

Tanah kami terusik
jiwa kami berontak
dada kami bergemuruh
Melihat Fathan Mubina terluka

Fathan Mubina Namamu selalu menggetarkan
Fathan Mubina namamu menembus relung hati
Fathan Mubina namamu merobohkan kesombongan
Fathan Mubina namamu merajut jiwa keberanian

Boleh saja mereka menindas kami
boleh saja mereka menistakan kami
boleh saja mereka melecehkan kami
Tapi jangan pernah sekali kali mereka menghina Fathan Mubina
Karena disana ada kitab Suci yang bersemayam di ruh dan jiwa kami

Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar !

FATHAN MUBINA…..Kemenangan Yang Nyata menantimu

3 November 2016

Iwan Mahmud Al Fattah…

sumber: ikrafaalfattah.blogspot.com