Nobar G30S/PKI Sudah, Trus Ngapain?

Loh, bukankah RRC itu sekarang sudah kapitalis murni? Iya, ini juga benar. Bagi yang paham dengan sistem ketatanegaraan RRC, maka RRC adalah negara di dunia yang memiliki dual-system, bagai hape Cina yang memiliki dual-sim, hybrid lagi: GSM iya, tapi CDMA juga bisa. Istilahnya AC – DC. Ini eranya LGBT Bung! Eh, salah ya? Gini penjelasannya: Secara ideologi, penguasa RRC itu Komunis tulen, namun secara kebijakan keluar dia itu kapitalistis ekstrem. Dalam Islam, ada istilah yang tepat untuk menggambarkan tidak satunya kata dengan perbuatan. Munafik. Tapi itu terserah dia, mau jadi apa.

Tapi bahayanya, kelompok ini sekarang di negeri kita semakin hari semakin memperkuat cengkeramannya. Komunis Cina semakin hari semakin melilit dan mencekik sistem kehidupan berbangsa dan bernegara kita semua. Ini bahaya komunis yang benar-benar nyata di depan hidung dan mata kita. Jika ada yang bilang tidak bahaya, maka bisa jadi mata dia sudah kelilipan uang yang tak berseri. PKI memang berbahaya, tapi Neo-Komunis ini jauh lebih berbahaya lagi.

Setelah nobar film G30S/PKI, sebaiknya kita nobar film Si Pitung. Kenapa? Karena musuh Pitung dulu adalah musuh kita sekarang. Dulu musuh Pitung adalah Schout Van Hinne yang berkoalisi dengan Babah Bongseng. Sekarang pun, musuh kita sama. Yuk, nonton Si Pitung! [rd]

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm