Aktivis Pro-Palestina Boikot Jaringan Supermarket Inggris

Gerakan Boycott-Divestment-Sanctions (BDS), sebuah gerakan di Inggris yang mengkampanyekan solidaritas terhadap Palestina, selama satu minggu melakukan gerakan boikot terhadap aringan supermarket besar di Inggris Raya yang menjual produk-produk dari Israel.

BDS mendesak jaringan supermarket Waitrose dan Morrison untuk tidak lagi menjual buah-buahan dan sayuran yang diimpor dari wilayah-wilayah pemukiman Yahudi di Tepi Barat, yang oleh hukum internasional dinyatakan sebagai pemukiman ilegal karena dibangun di atas tanah milik warga Palestina yang dirampas secara paksa oleh militer Israel. Para aktivis BDS menyebut produk-produk itu sebagai "produk apartheid".

Namun para manager supermarket tidak menghiraukan tekanan para aktivis tersebut. Salah seorang manajer cabang supermarket Waitrose mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa "produk-produk Israel itu berasal dari pertanian dimana para pekerjanya adalah warga Palestina dan warga Israel dan mereka sudah bekerja bersama-sama selama bertahun-tahun."

Para aktivisi solidarita Palestina menolak isi pernyataan tersebut. Mereka menyatakan bahwa produk-produk pertanian itu ditanam ditanam di atas tanah milik warga Palestina yang dirampas Israel dan banyak warga Palestina yang terpaksa bekerja di pemukiman-pemukiman Yahudi Israel karena perekonomian mereka hancur akibat penjajahan dan penindasan rejim Zionis Israel.

Aktivis-aktivis pro-Palestina itu menunjukkan bukti berupa film-film dokumentasi yang dibuat oleh lembaga hak asasi manusia Israel, Kav LaOved, tentang bagaimana orang-orang Yahudi Israel menjadikan tanah-tanah milik warga Palestina menjadi perkebunan-perkebunan milik para pemukim Yahudi.

Dari bukti rekaman dokumentasi itu, para pemukim Yahudi bukan hanya merampas tanah, tapi juga menguasai sumber air irigasi milik rakyat Palestina, mempekerjakan anak-anak Palestina di bawah umur dan warga Palestina yang bekerja di pemukiman-pemukiman Israel digaji hanya setengah dari upah minimum, para pekerja Palestina juga tidak diberi hari libur, pensiun atau uang untuk jaminan kesehatan.

Selain itu, warga Palestina yang bekerja pada orang-orang Yahudi Israel, harus punya ijin bekerja dan mereka bisa dipecat seenaknya jika mengeluhkan kondisi kerja atau meminta kenaikan upah. Para pekerja Palestina juga kerap menemui hambatan di pos-pos pemeriksaan Israel saat berangkat dan pulang kerja.

Sebagai bagian dari aksi solidaritas terhadap Palestina, para aktivisi gerakan BDS di Inggris Raya menggelar aksi unjuk rasa dan aksi massa di depan gedung supermarket-supermarket itu. (ln/IMEMC)