Al-Ikhwan Al-Muslimun: Aksi Politik Kami Justru untuk Perangi Kerusakan

Pimpinan Al-Ikhwan Al-Muslimun, menolak seruan Dr. Muhammad Salim Al-Awa agar Al-Ikhwan meninggalkan dunia politik. Menurut Dr. Isham Arayan dalam pernyataannya kepada Islamonline, praktik politik yang dilakukan Al-Ikhwan justru harus dilakukan untuk memerangi kerusakan dan kezaliman, serta mewujudkan reformasi yang diinginkan masyarakat. “Bila seruan Al-Awa itu berarti Al-Ikhwan harus berhenti dan mengundurkan diri dari pencalonan, penarikan suara dan berbagai agenda politik saja, saya katakan bahwa perlawanan terhadap kediktatoran bias dilakukan lebih baik dan lebih nyata melalui majlis parlemen. ”

Seperti diberitakan, Al-Awa sebelumnya menyampaikan agar Al-Ikhwan mundur dari aktifitas politik karena dianggap waktu yang ada belum kondusif bagi Al-Ikhwan. Al-Awa melandaskan pemikiran itu karena pencitraan buruk terhadap Islam yang muncul akibat ragam serangan dan fitnah yang disajikan media massa dan berbagai organisasi atas Al-Ikhwan Al-Muslimun. Al-Awa juga meminta agar Al-Ikhwan sama sekali tidak menargetkan kekuasaan atau terlibat dalam kekuasaan dalam masa ini.

Menurut Arayan, “Kekuasaan bukanlah tujuan bagi Al-Ikhwan. Tujuan tertinggi Al-Ikhwan adalah perbaikan kehidupan dengan seluruh aspeknya, perbaikan bidang politik khususnya, karena wilayah itulah yang menjadi sumber pengambilan kebijakan yang bisa menyentuh langsung kehidupan rakyat. ” Arayan menduga pemikiran yang dilontarkan Al-Awa adalah karena simpatik dengan penderitaan yang terjadi atas para pemuda Al-Ikhan dan para pemimpin Al-Ikhwan dalam siding militer, juga penangkapan yang tak pernah berhenti berikut pembekuan asset milik Al-Ikhwan. “Tapi saya katakana, tidak bisa dilakukan peperangan terhadap kealiman dan kondisi korup, dan tidak ada pembinaan tanpa pengorbanan yang harus diberikan di jalan ini. Jalan ini memang harus ditempuh dengan bayaran dan itulah sunnah dakwah yang telah berlaku sejak dahulu, ” ujar Arayan.

Saat ini, Al-Ikhwan Al-Muslimun masih terus mendapat tekanan keras dari pemerintah, khususnya menjelang keterlibatan mereka dalam pemilu anggota Majlis Syuro yang merupakan ruang kedua parlemen Mesir. Pemilu Majlis Syuro akan dilakukan pada hari ini (11/6), tapi lebih dari 800 orang anggota dan pimpinan Al-Ikhwan ditangkap pengamanan pemerintah Mesir untuk menghindari keterlibatan mereka dalam pemlilu dan agar tak mendapat dukungan lebih besar dari rakyat Mesir. (na-str/iol)