Barang-Barang Berharga Milik Saddam Hussein Dilelang

Mantan orang dekat Saddam Hussein, Haitham Rashid melelang barang-barang berharga peninggalan bekas penguasa Irak itu. Dari hasil lelang itu diharapkan terkumpul uang sebesar 100. 000 pound atau sekitar 204. 000 dollar AS yang akan disumbangkan ke sekolah-sekolah di Irak.

Di antara barang-barang Saddam yang dilelang adalah sejumlah pulpen, perhiasan, pakaian dan jam tangan merk Rolex yang biasa dikenakan Saddam. Haitham Rashid memang diberi wewenang atas barang-barang milik Saddam Hussein yang tersebar di sejumlah istana milik Saddam, dan menjaga barang-barang tersebut selama 20 tahun masa kepemimpinan Saddam.

Sebuah kacamata pelindung sinar matahari yang biasa digunakan Saddam Hussein saat melakukan inspeksi ke perbatasan pada masa perang dengan Iran akan dijual dengan harga 12. 240 dollar. Sebuah pena yang biasa digunakan Saddam menandatangani surat hukuman mati akan dijual dengan harga 5. 100 dollar.

Surat kabar Kuwait Al-Jarida menyebutkan, Saddam selalu menuliskan "Tuhan memberkati jiwanya" di samping tandatangannya dalam setiap dokumen hukuman mati.

Sementara itu, sebuah cincin yang menjadi favorit Saddam sudah terjual dengan harga 1. 500 pound. Di cincin tersebut terdapat tulisan "pintu-pintu surga dibuka untukmu. "

Ironisnya, Haitham Rashid adalah anak laki-laki dari seorang jenderal Irak yang terbunuh dalam kecelakaan mobil yang sengaja dirancang oleh Saddam sendiri. Rashid menuntut ilmu di Prancis pada era tahun 1970-an dan mengantongi tiga gelar PhD. Ketika ia kembali ke Irak, Saddam menyukai kepandaian Rashid dan menawarkannya jabatan sebagai protokoler kepresidenan. Ketika ditanya kenapa ia menerima tawaran pekerjaan itu, Rashid hanya menjawab, "Anda tidak bisa berkata ‘tidak’ pada Saddam."

Setelah mengabdi pada kabinet pemerintahan Saddam selama 13 tahun (1980-1993), Rashid tidak mau lagi mengabdi pada Saddam. Setelah itu ia mengalami berbagai percobaan pembunuhan, namun berhasil lolos. Rashid akhirnya berhasil melarikan diri ke London dengan bantuan badan intelejen Inggris pada tahun 1993 dan mendapatkan suaka politik pada tahun 1994.

Rashid menjadi buah bibir pada tahun 2002, ketika ia memutuskan untuk mengungkap kekejaman rejim Partai Bath yang dipimpin Saddam. Ia dianggap sebagai nara sumber yang paling akurat untuk menceritakan tentang rejim Saddam Hussein.

Rashid sudah menuliskan pengalamannya selama bersama Saddam Hussein dalam sebuah buku dan sebuah film dokumenter berjudul "Dancing with the Devil." Ia juga kerap memberikan kuliah di universitas-universitas di Eropa dan Amerika dan ia mendukung invasi AS ke Irak. (ln/alraby)