Brigade Al-Aqsha Serukan Satukan Perlawanan, Gempur Pemukiman Zionis Israel

Brigade Syuhada Al-Aqsha, sayap militer gerakan Fatah, meminta pemerintah koalisi nasional yang akan segera dibentuk, untuk memilih langkah perlawanan bersenjata terhadap Israel secara tegas.

Mereka meminta pemerintah menyatakan sikap perlawanan itu dengan perkataan yang terang dan tak perlu dijelaskan lagi. Terlebih saat ini Zionis Israel telah melakukan tindak penghancuran sebagian Masjid Al-Aqsha.

Sikap Brigade Syuhada Al-Aqsha ini sejalan dengan pendapat PM Palestina Ismail Haniyah yang kini memimpin pemerintahan Palestina. Haniyah juga tokoh pimpinan yang akan memimpin pemerintahan koalisi nasional Palestina. Berulangkali Haniyah mengatakan dukungannya terhadap aksi perlawanan bersenjata mengusir penjajah Zionis Israel sampai tanah Palestina merdeka.

Disampaikan pula pada Palestine Information Center, pernyataan sikap bertema “Panggilan Al-Aqsha”, berisi seruan untuk rakyat Palestina yang target aksinya adalah bersatu menyerang lokasi pemukiman penjajah Zionis yang berada di tanah Palestina. Syuhada Al-Aqsha menyatakan telah memiliki rudal lokal yang bisa digunakan untuk menyerang Israel sebagai balasan atas tindakan merusak bagian dari Masjid Al-Aqsha.

“Kami batalyon Syuhada Al-Aqsha menyatakan kondisi mobilisasi umum di dalam dan luar, untuk menyerang penjajah Zionis Israel di mana saja mereka berada dengan melontarkan ratusan rudal jenis ‘Al-Aqsha 103’ yang telah dimodifikasi. Kami menyerukan seluruh elemen perjuangan Palestina bersenjata untuk bersatu kembali, serius memilih perlawanan dan perang mengusir penjajah sebagai jalan yang akan ditempuhnya. ”

Syuhada Al-Aqsha menyatakan pula, pada pagi hari senin (12/2), sudah menembakkan tiga buah rudal Al-Aqsha 103 ke lokasi pemukiman imigran Yahudi Sadriut, yang kebetulan terletak di wilayah rampasan Israel tahun 1948. (na-str/pic)