Caleg Kuwait Ingin Membangun Hubungan Dengan Israel

Di tengah-tengah hiruk-pikuknya kecaman terhadap Israel, yang telah melakukan kejahatan perang di Gaza, yang menewaskan ribuan muslim dan ribuan muslim lainnya yang cacad seumur hidup, disertai hancurnya bangunan di wilayah itu, ada calon anggota legislative Kuwait, yang menyerukan agar Kuwait membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Bulan depan Kuwait akan menyelenggarakan pemilihan anggota parlemen baru, di mana salah seorang kandidat (calon) anggota legislative di negara Teluk itu menyerukan agar Kuwait membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel. “Israel faktanya mempunyai pengaruh di dunia internasional. Kuwait dapat menarik keuntungan dari pengaruh Israel, kalau membangun hubungan diplomatic dengan Isarel”, ucap Saleh Bahman, seorang calon independen. Bahman menambhkan hubungan negara kaya minyak Kuwait itu dengan Isarel dapat meningkatkan hubungannya dengan Barat, tambahnya.

Dalam wawancaranya dengan TV Al-Arabiya, bahwa Bahman menegaskan ia tidak takut, sesudah menyerukan dibukanya hubungan dengan Israel itu. Di rumahnya, Bahman menyatkan : “Setiap warga Kuwait hidup dengan aman, dan di sini tidak ancaman terhadap hidup saya”, ujar Bahman. “Apa yang saya katakana datang dari pemikiran saya yang dalam, dan saya mempunyai kebebasan penuh untuk mengekspresikan pandangan saya”, tambahnya.

Calon anggota legislative dari kelompok independen itu, menyatakan, bahwa orang-orang penting di negaranya mempunyai hubungan dengan Israel, dan mereka melakukan pertemuan dengan mitra mereka dari Israel, dan normalisasi hubungan dengan Israel sangat mungkin.

Pernyataan Bahman ini menjadi kontra produktif dan tidak akan mempunyai pengaruh apa-apa, karena di mana saja, termasuk di Kuwait perasaan benci dan anti terhadap Israel sekarang sedang berkembang dahsyat. Meskipun, sekarang pemerintah Kuwait mendapatkan tekanan yang hebat dari AS untuk mengakhiri boikotnya terhadap negara Zionis-Israel. Sementara itu, awal tahun ini, sejumalh anggota Parlemen Kuwait, mengusulkan pembentukan sebuah undang-undang yang menyerukan larangan total kerjasama dengan Israel, karena kejahatan yang telah dilakukannya terhadap rakyat Palestina.

Penculikan Tokoh Palestina

Sementa itu, situasi di Tepi Barat semakin kacau, dan tidak adanya hukum lagi, di mana aparat keamanan Otoritas Palestina, telah melakukan tindakan semena-mena. Sebuah kelompok keamanan yang mempunyai afiiliasi dengan al-Fatah telah menculik Dr.Abdelsattar Qassem, yang tinggal di Nablus, dan Qassem adalah seorang professor yang mengajar di Universitas al-Najah, dibidang science. Sebelumnya, aparat keamanan PA juga telah membunuh Sheik Hamid el-Beitawi. Hari-hari ini terus terjadi eskalasi yang luar biasa, di mana aparat keamanan PA, terus memburu tokoh-tokoh Hamas, Ulama, dan pemimpin pejuang Palestina, yang ada di wilayah itu. Para aparat keamanan itu bekerjsama dengan aparat militer Israel (IOF).

Sebelum berlangsung penculikan Prof.Qassem sudah mendapatkan ancaman dari aparat keamanan Otoritas Palestina, yang bernama Noman Amer, dan dia juga ikut bertanggung jawab atas kejadina terbunuh Sheikh Hamid el-Beitawi. Selebihnya, tindakan yag lebih menggelisahkan lagi, di mana PA bertindak sangat luar biasa, dan menghancurkan toko-toko yang dimiliki oleh kelompok Hamas. Semua ini merupakan bentuk ancaman dan teror yang betrsamaan dengan berakhirnya masa jabatan dari Presiden Mahmud Abbas.

Dan, yang mereka jadikan target bukan hanya kelompok Hamas, tapi beberapa hari sebelumnya orang-orang yang mengaku sebagai aparat keamanan PA juga menculik tiga orang yang dituduh menjadi anggota Kelompok Jihad Islam di Jenin. (m/jp/pic)