Di London : Kafe Melarang Produk Makanan Israel

Di ibukota Inggris, London, para pemiliki kafe, menandatangani larangan untuk menggunakan produk-produk dari Israel. Kafe Crema di New Cross, yang letaknya 11 km, tenggara kota London, telah menandatangani larangan : “Kami tidak menggunakan apapun produk yang berasal dari Israel. Kami bukan anti-Samit, tetapi kami anti Fascist. Orang-orang Yahudi silahkan datang kemari”, ujar pemilik kafe Crema.

Pemilik Café Crema, Chris Boddington, mendukung boikot perdagangan terhadap Israel. “Silahkan boikot barang-barang makanan yag berasal dari Israel”, ujarnya. Sikap ini telah melanda dibeberapa negara Eropa, yang sekarang ini, semakin kuat menolak tindakan Israel, yang sangat brutal di Palestina. Israel tidak akan bisa selama-lamanya menjajah Palestina.

Gerakan menolak produk-produk Israel, berawal dari diskusi di sebuah blog “Bob from Brockley”, yang menjadi motivasi (mendorong) penandatangan larangan produk-produk makanan dari Israel. “Kafe Crema adalah kafe saya. Ini adalah sebuah respond an sikap terhadap Israel. Ya, Israel adalah fascist, yang merupakan terminologi (ungkapan) yang tepat atas tindakan Israel yang sangat brutal terhadap rakyat Palestina”, tambahnya. Israel telah melakukan penjajahan dan penguasaan atas Palestina, dan pengingkaran terhadap konvensi Jenewa.

“Ini dicatat sejarah, kami semua tahu, Israel telah menyekap dan memenjarakan jutaan rakyat Palestina di Gaza. Inilah kamp terbuka di Gaza. Dan, segala tindakan tindakan Israel yang sangat kejam itu, mengatasnamakan ‘mempertahankan diri’. Ini sama dengan Jerman yang menyatakan mempertahankan diri, ketika menghancurkan gerakan ‘Perlawanan rakyat Perancis’, dan Rejim Apartheid di Afrika Selatan, yang menghancurkan gerakan perlawanan dari ANC.

Aksi boikot ini telah menyebabkan Israel menjadi terisolasi, dan tidak ada lagi yang senang terhadap Israel, termasuk produk-produk Israel. Dan, Boddington akan terus melanjutkan boikotnya produk-produk Israel. Inilah sikapnya, yang sudah menjadi pandangan yang jelas atas segela bentuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rejim fascist Israel, yang melakukan penjajahan semena-mena terhadap rakyat Palestina.

Aksi ini berkembang di seluruh daratan Eropa. Belum lama ini di Norwegia, aksi anti Semit, menyeruak bahkan seorang menteri keuangan Norwegia, Kristin Halvorsen, dituduh oleh organisasi Yahudi di negeri itu, terlibat dalam gerakan anti-Semit, seperti yang dilansir Koran Jerusalem Post.

Semuanya, tak lain adalah konsekwensi logis dari tindakan Israel, yang sudah melanggar nilai-nilai kemanusiaan, yang menjadi standar masyarakat dunia. Dan, semua itu dilanggara oleh Israel. (m/jp)