Dikecam, Stasiun Televisi di AS Batasi Penayangan Rekaman Video Cho

Keluarga korban penembakan di kampus Virginia Tech mengecam stasiun-stasiun televisi di AS yang menayangkan cuplikan rekaman video Cho Seung-hui, pelaku penembakan tersebut.

Atas kritik dan kecaman tersebut, jaringan televisi di Amerika menyatakan akan membatasi penayangan cuplikan video yang dikirim sendiri oleh Cho pertama kali ke stasiun televisi NBC.

Kamis kemarin, sejumlah kerabat korban rencananya akan diwawancarai NBC, namun rencana itu mereka batalkan sebagai protes atas penayangan cuplikan video itu.

Aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan atas peristiwa berdarah di kampus Universitas Virginia Tech juga melontarkan kecaman. "Kami agak kecewa pada keputusan redaksi yang menayangkan gambar-gambar yang sangat mengganggu, " kata Kolonel Steve Flaherty, kepala kepolisian Virginia.

"Dunia sudah mengalami sebuah panorama kehidupan yang sebagian besar dari kita akan atau harus menanggungnya, " sambung Kolonel Flaherty.

Selain NBC, stasiun televisi ABC juga berjanji akan membatasi penayangan cuplikan video "manifesto" Cho, kecuali di situs mereka. Di situs ABC gambar-gambar Cho masih bisa bisa diakses.

Sementara itu, juru bicara jaringan televisi CBS mengatakan hanya akan menayangkap cuplikan rekaman video Cho "jika dirasa perlu untuk melengkapi pemberitaan" peristiwa penembakan di kampus Virginia Tech.

Fox News mengatakan, "Kami tidak melihat alasan untuk terus menyerang publik dengan gambar-gambar yang mengganggu dan tidak pantas. " Namun Fox juga menegaskan bahwa mereka akan menggunakan rekaman-rekaman itu jika sewaktu-waktu diperlukan.

NBC mengakui rekaman gambar-gambar Cho sangat melukai keluarga para korban. Meski demikian, Presiden NBC News Steve Campus mempertahankan keputusannya menayangkan cuplikan video Cho dan mengatakan bahwa seluruh stasiun televisi di dunia menyiarkannya.

"Hal ini, saya pikir sedekat apa kita bisa memasuki pikiran si pembunuh dan saya pikir semua itu harus dirilis, " ujar Capus pada jaringan teve kabel MSNBC.

Lebih lanjut Capus mengatakan, bahwa NBC segera mengontak aparat berwajib begitu menerima paket kiriman Cho pada Rabu kemarin dan sudah dengan hati-hati memutuskan bagaimana menggunakan informasi ini.

"Kepala kebijakan dan standar kami mengkaji semua material sebelum ditayangkan, " tulis NBC dalam pernyataannya. (ln/aljz)