Dua Pemimpin Iran Kecam Bush, Presiden AS yang "Gagal dan Menyedihkan"

Dua pimpinan negara Iran lagi-lagi dengan berani melontarkan pernyataan pedas terhadap Presiden AS George W. Bush. Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengatakan bahwa Bush akan mengakhiri kekuasaannya dengan "kegagalan yang menyedihkan." Sementara pimpinan spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei menyebut Bush sebagai orang yang "sakit jiwa."

Dalam keterangan pers, Selasa (3/6) di sela-sela pertemuan tingkat tinggi PBB yang membahas krisis pangan global di kota Roma, Ahmadinejad mengatakan bahwa pemerintahan Bush telah menyebarkan tuduhan palsu tentang Iran untuk mendapatkan dukungan atas rencananya menyerang Iran.

Selama ini pihak Gedung Putih melontarkan berbagai tuduhan terhadap Negara Para Mullah itu, mulai dari tuduhan membuat senjata nuklir sampai tuduhan bahwa Iran membantu kelompok pemberontak di Irak. Dari semua tuduhan itu, tak ada satu pun yang bisa dibuktikan pemerintahan Bush.

"Bush memang ingin sekali melakukan serangan militer ke Iran. Dia sudah beberapa kali mencoba mencari-cari alasan agar bisa melakukan serangan itu, tapi dia selalu gagal, " tukas Ahmadinejad.

Presiden Iran yang dikenal pemberani itu melanjutkan, "Dia (Bush) tahu bahwa dia akan mengakhiri jabatan kepresidenannya dengan nestapa karena kegagalan-kegagalannya."

Di ibukota Iran, Teheran, Ayatullah Ali Khamenei juga melontarkan pernyataan yang tak kalah pedasnya tentang Presiden Bush. Dalam acara penghormatan terhadap mendiang Ayatullah Ruhollah Khomeini-pendiri Republik Islam Iran-Khamenei menegaskan kembali komitmen program nuklir Iran untuk tujuan damai. Khamenei mengecam sikap AS dan sekutu-sekutunya yang berambisi untuk menghentikan program nuklir Iran.

"Lihatlah kelakuan presiden AS dan timnya, kata-kata mereka seperti kata-kata orang yang menderita sakit jiwa. Kadang mereka mengancam… dan kadang mereka minta bantuan-mirip orang gila yang berjalan sempoyongan kian kemari, " tandas Khamenei.

Khamenei juga mengatakan, bahwa Bush telah mengalamai kekalahan di Irak dan Afghanistan, tapi terus menerus melakukan kebiadaban di kedua negeri Muslim itu. Terkait tuduhan AS dan sekutunya bahwa Iran sedang membuat senjata nuklir, Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak tertarik membuat senjata nuklir karena tidak ada manfaatnya.

"Bangsa yang bijak tidak tertarik membuat senjata nuklir, karena senjata nuklir itu tidak bermanfaat dan tidak logis. Iran tetap melanjutkan program energi nuklirnya dan kita akan mengejar serta meraihnya meski harus menghadapi sikap dengki dari musuh-musuh kita, " tukas Khamenei. (ln/presstv/aljz)