Farid Zakir Naik, Kader Unggulan Dr. Zakir Naik

Eramuslim.com – Mubaligh asal Mumbai, India, Zakir Naik akan ke Indonesia awal April 2017 mendatang. Dalam keterangan tertulis dari panitia pelaksana yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/3). Zakir Naik akan datang ke Indonesia ditemani oleh sang istri dan keluarganya.

Salah satu putra Zakir Naik, Fariq Zakir Naik (21 tahun), akan ikut bersamanya. Fariq pun sudah menampakkan keahliannya. Ia telah menyelesaikan tingkat A-nya (Cambridge CIE UK), di Islamic International School & Junior College, Mumbai. Fariq memiliki sejumlah keistimewaan.

Pada usia 13 tahun, ia telah menjadi hafiz sembari belajar di sekolah. Sejak usia delapan tahun, dalam perjalanan dakwah bersama sang ayah, ia juga menyampaikan ceramah singkat dalam bahasa Inggris dan Arab di depan ribuan orang di Chennai, Pune, Dubai, Italia, Trinidad dan kota-kota lain dari dunia.

Pada 2003, di usianya yang masih sembilan tahun, Fariq telah menghadapi audiens lebih dari 50 ribu orang di Srinagar dan memiliki audiens yang lebih besar di Hyderabad pada 2006, di usianya yang ke-12 tahun.

Pada November 2009, saat usianya menginjak 15 tahun, ia telah menjadi pembicara termuda dalam Konfrensi Islam dan Dakwah Internasional mengenai “Perdamaian dan Solusi bagi Kemanusiaan” yang diselenggarakan di Mumbai, India. Saat itu hadir 30 pembicara dari 15 negara di dunia.

Setelah presentasi singkat di Peace TV, Fariq diundang untuk menyampaikan ceramah Islam di berbagai belahan dunia termasuk Arab Saudi, UEA, Bahrain, Kuwait, Italia, Malaysia, Sri Lanka, dan Maladewa. Perjalanannya ke Kota Suci Makkah dan Madinah telah memperluas pemahamannya untuk mengabdikan diri pada lembaga dakwah internasional.

Fariq adalah sebuah inspirasi bagi kaum muda. Ia menjadi pembicara rutin termuda di Peace TV. Sepekan sekali ia muncul dalam program Teens Star.

Uniknya, selain aktif belajar dan menyampaikan ajaran Islam, Fariq ternyata juga hobi berolahraga. Ia menyukai sepak bola, renang, karate dan judo. Dia telah memenangkan Best Sports Boy Trophy selama lima tahun berturut-turut.

Dalam dunia bela diri taekwondo dan karate, ia telah menyandang sabuk hitam. Dalam dunia pendidikan, Fariq mendalami bahasa Arab dan Inggris serta mengkhususkan diri menguasai ilmu-ilmu Keislaman. Ia menjalani pendidikan di bidang Studi Islam di Universitas Islam al-Imam Muhammad ibn Saud di Riyadh, Arab Saudi. Ia berharap dapat mengikuti langkah ayahnya dan menjadi orang terdepan dalam dunia dakwah. (jk/rol)