Gaza Berdarah, Israel Manfaatkan Kesibukan Dunia di Libanon

Agresi militer Zionis Israel ke Libanon sejak 12 Juli lalu seakan melupakan dunia atas apa yang tengah terjadi di Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Perhatian dunia yang terfokus pada tragedi berdarah di Libanon dimanfaatkan Zionis Israel untuk terus melakukan pembantaian terhadap warga Palestina yang terisolasi di Jalur Gaza.

Sebuah data yang dikeluarkan Lembaga Al-Jiil Lil Shahafah menyebutkan korban pembantaian Zionis Israel selama bulan Juli lalu mencapai 188 jiwa. PBB mengingatkan masyarakat dunia untuk tidak memalingkan dari apa yang tengah terjadi di sana (Gaza).

Seperti disebutkan dalam laporan Al-Jiil Lil Shahafah, dari 188 korban yang meninggal 29 di antaranya adalah anak-anak, 8 dari kalangan kaum wanita dan 3 orang cacat akibat perang. Ditambahkan dalam laporan ini, serangan udara dan darat yang dilakukan Israel telah membantai 4 keluarga Palestina dan menewaskan sebagian besar anggota keluarganya.

Mayoritas korban ada di Jalur Gaza, sebanyak 172 jiwa. Sementara sisanya, 16 jiwa, korban seangan Zionis Israel di Tepi Barat. Sementara itu jumlah korban terluka mencapai 460 orang di antaranya adalah kaum wanita dan anak-anak.

Menurut laporan ini, selama bulan Juli militer Zionis Israel telah menahan 200 Palestina yang sebagian besarnya dari wilayah Tepi Barat khususnya di kota Hebron. Korban penangkapan biasanya adalah para aktivis perlawanan Palestina.

Dalam melakukan agresi di Jalur Gaza, Israel juga menggunakan berbagai macam sarana perang, melancarkan perang psikologi terhadap warga sipil melalui selebaran yang disebarkan dari pesawat ke atap-atap rumah dan jalan-jalan, mengontak warga melalui telepon dan mengancam rumah mereka akan dihancurkan. Militer Zionis Israel juga melarang para nelayan Palestina untuk turun ke laut dengan menempatkan kapal-kapal perangnya di sepanjang pantai hingga puluhan keluarga nelayah kehilangan sumber rejeki satu-satunya.

PBB Mengingatkan

Dalam pada itu, dari New York Lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengingatkan bahaya yang terjadi di Jalur Gaza akibat tidak adanya perhatian karena “tatapan mata publik dunia tengah fokus diarahkan terhadap apa yang tengah terjadi di Libanon.”

Dalam pernyataannya, Jum’at (04/08) PBB mengatakan bahwa “serangan ke lokasi-lokasi yang diklaim sebagai lokasi militer telah mengakibatkan tewasnya warga sipil, termasuk di antaranya sejumlah besar anak-anak. Hal semacam ini tidak mungkin bisa dibenarkan.”

PBB menyerukan militer Israel untuk menghentikan serangan dengan sasaran target bangunan-bangunan penduduk Palestina. Menurut catatan PBB, setiap harinya Israel menembakan 200 hingga 250 senjata artileri ke Jalur Gaza. PBB juga menyerukan kepada para aktivis perlawanan Palestina untuk menghentikan serangan roket ke target Israel. (was/ikhol-ajlzr)