Gerakan Non Blok Buat Situs Berita, Imbangi Bias Media Barat

Negara-negara berkembang yang tergabung dalam Gerakan Non Blok membuat layanan berita berbasis internet NAM News Network sebagai media alternatif di tengah maraknya media-media Barat yang kadang memberikan informasi yang bias.

NAM News Network merupakan hasil kerjasama 116 negara anggota Gerakan Non Blok dan sudah mulai bisa diakses di internet sejak 17 April lalu, tapi baru diluncurkan secara resmi pada hari ini, Selasa (27/6) oleh Menteri Penerangan Malaysia, Zainuddin Maidin.

Pada kesempatan itu, Zainudin mengajak semua anggota Gerakan Non Blok untuk membangun medianya dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendorong komunikasi yang lebih baik di antara negara anggota.

"Jika kita tidak melakukan ini, kita akan terus mengeluhkan kenyataan bahwa media-media yang disebut-sebut sebagai media internasional tidak pernah dan tidak akan pernah memberikan liputan yang adil terkait dengan masalah kita," kata Zainudin dalam pidatonya.

Gerakan Non Blok merupakan kelompok negara-negara yang ingin menghindari keperpihakan pada salah satu negara superpower selama perang dingin berlangsung. Anggota gerakan ini mayoritas negara-negara miskin, tapi ada juga sejumlah negara yang perekonomiannya sudah maju seperti Singapura, India dan Malaysia.

Lebih lanjut Menteri Penerangan Malaysia mengatakan, Barat bersikap sinis atas dibentuknya NAM News Network (NNN), tetapi sulit dipungkiri banyak orang yang kehilangan kepercayaan pada media-media Barat terutama setelah laporan-laporan mereka tentang perang Irak.

"Sebelumnya, orang memiliki kepercayaan yang tinggi, mereka sepenuhnya percaya pada BBC, CNN, tapi sekarang situasinya berubah," kata Zainudin pada para wartawan.

NNN, tambah Zainudin, akan bersikap independen dan seimbang dalam menyajikan pemberitaannya serta menghindari bias informasi. "Kami menyajikan berita yang seimbang, kami tidak akan menggunakan pendekatan untuk menipu seperti yang dilakukan media-media Barat. Kita tidak ingin melakukan itu. Kita berusaha untuk menunjukkan diri kita sebagai orang yang merdeka lewat berita yang independen," paparnya.

Situs NNN akan memuat sekitar 60 berita setiap harinya, termasuk foto-foto yang merupakan kontribusi dari 35 kantor berita dan lembaga pemberitaan negara-negara anggota non blok di Asia, Asia Barat, Afrika, Amerika Latin dan Eropa. Negara lain, seperti China, Perancis, Spanyol, Arab juga rencananya akan berpartisipasi memberikan kontribusinya berita untuk NNN.

Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, keberadaan NNN harus didukung, dipelihara dan dikembangkan agar bisa menjadi ‘jendela’ informasi penting gerakan non blok bagi masyarakat dunia.

"Harus diakui, banyak yang tidak menyukai kehadiran NNN, tapi kita tidak boleh patah semangat. Dengan pengabdian dan komitmen, kita bisa membuat NNN sebagai media berita yang sukses dan membuktikan pada yang mencela NNN bahwa perkataan mereka salah," tegas Zainuddin.

Pengelolaan situs NNN dilakukan oleh kantor berita Malaysia, Bernama dan bisa diklik di http://www.namnewsnetwork.org (ln/aljz)