Hamas: Sejumlah Negara Arab Pasok Senjata Besar untuk Abbas

Wakil Kepala Biro Politik Hamas menilai sejumlah langkah untuk memperkuat beberapa faksi perjuangan di Palestina dari luar Palestina, merupakan upaya untuk menjebloskan Palestina dalam kubangan perang saudara. Strategi itu, tambahnya, merupakan strategi yang biasa dilakukan Zionis Israel.

Ungkapan Abu Marzuk itu terkait pemberitaan yang disebarluaskan sejumlah media massa, bahwa pemerintah Mesir dua hari lalu telah mensuplai sejumlah persenjataan dan amunisi secara besar besaran untuk pengawal Presiden Palestina, Mahmud Abbas. Menurut Abu Marzuq, langkah tersebut sangat mungkin berpotensi untuk digunakan sebagai sarana kudeta terhadap pemerintahan Palestina yang dipimpin Hamas.

Namun begitu, Marzuq meyakinkan, “Upaya apapun untuk menjerumuskan Palestina pada perang saudara, takkan berhasil. Bangsa Palestina takkan saling bunuh.” Ia menambahkan dalam keterangan khususnya kepada Palestine Information Center, “Ada banyak pembicaraan tentang pembekalan senjata bagi pengawal dan pengamanan Presiden dari berbagai pihak. Kongres AS bahkan telah menetapkan pembiayaan sebesar 100 juta dolar untuk pengawal Abbas. Juga ada tiga negara Arab yang membantu senjata dan amunisi untuk pengawal presiden.” Ia merincikan soal adanya kesepakatan dukungan kepada Presiden Abbas dengan menerjunkan pasukan Badr dari Yordania ke Ghaza. Melakukan pelatihan dan persenjataaan dengan dalih penguatan pengawalan Presiden Abbas.

Tapi Marzuq menegaskan, “Rakyat Palestina sangat membutuhkan langkah-langkah perdamaian. Membutuhkan obat obatan, peralatan medis, makanan untuk anak-anak, dan berbagai kebutuhan pokok yang kini sudah sangat tipis di Tepi Barat dan Ghaza akibat blokade Israel. Bukan senjata yang mereka inginkan. Mereka tidak ingin saling baku tembak satu sama lain.”

Di sisi lain, sejumlah informasi menyebutkan bahwa pasokan senjata itu dilakukan melalui koordinasi dengan penjajah Zionis Israel. Detailnya, pasokan senjata itu terdiri dari 2.000 senapan mesin jenis Kalashnikov dan 20 ribu amunisinya, ditambah sekitar 2 juta peluru. (na-str/pic)