Intelektual Israel Nyatakan Embargo dan Isolasi Ghaza Justru Perkuat Hamas

Sejumlah pengamat politik Israel ternyata mempunyai suara berbeda soal embargo dan isolasi yang diterapkan Israel atas Hamas di Ghaza. Mereka memandang ketetapan Menteri Pertahanan Israel untuk menjatuhkan hukuman massal terhadap rakyat Palestina di Ghaza dengan tujuan menahan serangan rudal pejuang Palestina, bisa menjadi bumerang. “Justru embargo dan isolasi itu dapat memperkuat Hamas, ” ujar mereka.

Kritik terhadap embargo dan isolasi Ghaza itu juga muncul dari Uni Eropa. Mereka memandang keputusan Israel itu semakin menguatkan posisi Hamas dan kelompok pejuang Palestina yang lainnya. Bahkan bisa semakin memperkuat aksi perlawanan terhadap penjajah Zionis Israel.

Jendral Shalomo Gazet, mantan ketua unit intelejen militer Israel mengatakan dalam harian Maarev, “Publik Palestina tidak akan menjauhi gerakan perlawanan dan tidak akan melakukan pembelotan dari pemerintahan Hamas. Mereka justru bertambah dendam terhadap Israel. ” Ia lalu menjelaskan, embargo dan isolasi Ghaza, tidak akan menghasilkan target yang diinginkan oleh Israel yakni melumpuhkan ekonomi dan perjuangan Palestina.

Ia menyebutkan pula, bahwa Israel semula menghendaki agar hukuman massal atas Ghaza itu bakal mendorong publik Palestina menekan para pejuang, agar menghentikan serangan missil ke sejumlah pemukiman penjajah Israel. Tapi tujuan itupun malah berbalik melahirkan dukungan yang semakin besar terhadap gerakan perlawanan Palestina. Menurut Gazet, ketetapan hukuman massal itu sama dengan mencerminkan pemimpin Israel yang picik dan justru menunjukkan ketidakmampuannya memandang masalah secara komprehensif.

Sedangkan Nahom Barnei, kolumnis terkenal di harian Yodiot Aharoot Israel mengatakan, bahwa Hamas berhasil memanfaatkan tindakan-tindakan Israel untuk menjadikan Tel Aviv yang paling bertanggung jawab atas kegagalan Hamas mengelola Ghaza. Ia juga mengatakan, “Embargo dan isolasi takkan efektif menghalangi rudal-rudal Al-Qassam. Tapi malah menunjukkan Israel sebagai penjajah yang kejam. ” Ia menambahkan, kelak saat Presiden Palestina Abbas dan sejumlah wakil negara Arab duduk di konferensi Annapolis, sementara Ghaza tenggelam dalam gelap karena pasokan listrik yang diputuskan oleh Israel.

Suara-suara kritik terhadap hukuman massal atas Ghaza oleh Israel juga dinyatakan oleh Oze Benziman, juga kolumnis terkenal di harian Haaretz Israel. Ia mengatakan bahwa hukuman itu pasti akan memunculkan efek sebaliknya, yakni memperbesar wilayah permusuhan terhadap Israel, dan di sisi lain memperbanyak jumlah pemuda yang tertarik untuk bergabung dalam aksi perlawanan. (na-str/iol)