Iran Akan Pertahankan Proyek Nuklirnya Sampai 'Titik Darah Penghabisan'

Iran kembali menegaskan bahwa negaranya akan berjuang ‘hingga titik darah penghabisan’ mempertahankan haknya untuk mengembangkan potensi nuklir. Apapun alasannya, Iran menyatakan tidak akan tunduk pada tekanan Dewan Keamanan PBB yang menghendaki Iran meninggalkan proyek nuklirnya.

Pameran militer Iran yang ditutup hari Kamis kemarin, telah menegaskan pesan yang sangat jelas bagi pihak manapun yang menghendaki Iran melucuti proyek nuklirnya. Wakil PM Rusia sekaligus Menteri Pertahanan Rusia Sergey Ivanov menegaskan bahwa Teheran tidak memiliki misil jarak jauh tapi hanya mempunyai misil jarak menengah.

Penegasan Iran untuk tidak tunduk pada keinginan DK PBB disampaikan oleh Hojjatul Islam, Ahmad Khatami dalam khutbah Jum’atnya di Teheran yang secara resmi disiarkan oleh media massa di Iran secara live. “Semua yang kami ingin lakukan adalah hak kami dan kami akan mempertahankan hak kami sampai titik darah terakhir dari diri kami. Mereka ingin memanaskan krisis. DK PBB memaksakan diri untuk menjadi penentu keadilan. Mereka ingin memunculkan sebab yang bisa mengguncang stabilitas dan memunculkan kezaliman,” ujar Khatami.

Ia mengatakan kepada berbagai pihak yang menghendaki penghentian proyek nuklir Iran, “Mereka memberi batas waktu kepada kami satu bulan untuk menghentikan aktifitas pengembangan proyek nuklir. Mereka bisa saja memberi batas waktu.. tapi kami tidak mungkin meninggalkan apa yang memang menjadi hak kami…” Seperti diketahui, DK PBB memberi waktu hingga 29 Maret bagi Iran untuk menghentikan semua kegiatan yang terkait dengan uranium.

Dalam acara penutupan pekan pameran militer Iran, Khatami juga menyampaikan bahwa kekuatan bersenjata Iran menyampaikan pesan, jika musuh-musuh tetap kukuh melakukan serangan terhadap Iran maka mereka akan mendapat sambutan penolakan yang kuat. “Kekuatan Iran yang telah disaksikan di televisi, hanya bagian dari kesuksesan kekuatan militer Iran,” tandasnya.

Kekuatan militer Iran dalam pameran itu antara lain menggambarkan kemampuan Iran yang memiliki misil dalam air laut dengan kecepatan tinggi, juga misil darat serta sejumlah pewasat tempur yang disebut sebagai ‘senjata rahasia berbahaya’. (na-str/albwb)