Israel Gelisah, Saudi Bangun Jembatan Darat Penghubung dengan Mesir

Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz rencananya akan meletakkan batu pertama proyek pembangunan jembatan darat di wilayah Tabuk, yang menghubungkan wilayah Saudi dan Mesir. Jembatan itu nantinya akan menjadi jalur alternatif langsung yang menghubungkan antara sisi Timur dan Barat Arab, yang menghubungkan Saudi dan Bahrain.

Menurut media massa Israel, rencana pembangunan jembatan penghubung itu menggelisahkan publik Israel. Jembatan itu diperkirakan menelan biaya lebih dari 3 milyar dollar dan pembiayaannya didukung oleh para investor asal Kharafi Kuwait, Saudi Ojeh, dan Bin Laden. Ketiga perusahaan bisnis terbesar di Saudi ini menggandeng sejumlah perusahaan Mesir di bawah koordinator Maqawalun Arab. Demikian informasi yang dilansir Al-Jazeera.

Jembatan yang memakan waktu pembangunan beberapa tahun ini akan mulai dibangun di daerah Ra’s hamid di Tabuk, sisi Utara Saudi, hingga Sharm Sheik Mesir. Jembatan itu juga akan melewati Teiran di Teluk Aqaba sepanjang 23 kilometer. Menurut Ir. Fuad Abdul Aziz, Ketua Perhimpunan Arab yang menangani masalah jalan-jalan di Saudi, “Wilayah ini dianggap sebagai jarak yang paling pendek yang menghubungkan antara Mesir dan Saudi. ”

Sementara itu, situs intelejen Israel justru menyampaikan kekhawatirannya terhadap proyek jembatan penghubung tersebut. Menurut analisa yang disampaikan dalam situs mereka, jembatan ini akan mempunyai efek ekonomi dan militer yang sangat strategis hingga bisa merambah pada kepentingan geologi Israel. Dalam situs itu disebutkan, meskipun proyek ini dianggap menggelisahkan, namun tampaknya para militer dan politisi Israel tidak mempunyai cukup informasi tentang hal tersebut.

Ketakutan Israel lainnya terkait jembatan itu, adalah soal keamanan Israel dan bakal menurunnya kehidupan ekonomi di pelabuhan Eilat milik Israel yang selama ini berperan sebagai wilayah penyaluran minyak. Jalur alternatif itu, menurut mereka kelak akan menjadi alternatif yang sangat efektif bagi banyak negara untuk lebih dipilih ketimbang wilayah perairan Eilat Israel.

Dari aspek keamanan, diperkirakan proyek ini akan merubah Sharm Sheik menjadi titik komunikasi penting bagi para pengusaha, para warga Arab, dan para jamaah haji, di mana mereka akan lebih sedikit mengeluarkan biaya ketimbang sebelumnya. (na-str/iol)