Israel-Hizbullah 'Sepakat' Saling Tukar Tawanan

Sumber-sumber di kalangan media dan politisi Israel mengungkapkan, Israel dan Hizbullah sudah hampir mencapai kata sepakat untuk saling menukar tawanan.

Hal serupa diungkapkan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Dalam pidatonya di Beirut Nasrallah mengatakan, kesepakatan final untuk saling menukar tawanan antara Israel dan Hizbullah semakin dekat. "Samir Kintar dan warga Libanon lainnya yang berada dalam tawanan Israel akan segera bebas dan kembali ke Libanon, " kata Nasrallah. Samir Kintar adalah pejuang Libanon yang menjadi tawanan Israel sejak ia dituduh membunuh satu keluarga dan seorang anggota polisi.

"Membebaskan para tawanan adalah tugas kami dan ini menjadi misi suci kami, " sambung Nasrallah.

Seorang sumber yang mengikuti proses negosiasi pertukaran tawanan antara Israel-Hizbullah pada kantor berita Jerman DPA mengatakan, "Yang bisa kita katakan adalah, mediator Jerman berhasil menyingkirkan berbagai hambtan untuk mencapai kesepakatan final."

Televisi Channel 1 Israel melaporkan bahwa Israel akan membebaskan Samir Kintar dan Nassim Nisr, dua tawanan Israel yang dituduh sebagai bekerja sebagai mata-mata Hizbullah. Israel juga akan membebaskan anggota Hizbullah lainnya sebagai pertukaran atas dua prajurit Israel yang ditawan Hizbullah, meski sejauh ini belum diketahui bagaimana nasib dua prajurit Israel itu. Banyak yang pesimis kedua prajurit Israel itu masih hidup.

Surat kabar Haaretz mengutip pernyataan pejabat keamanan senior Israel yang mengatakan bahwa kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hizbullah, masih jauh dari final. Menurut pejabat itu, masih ada detil dan hambatan yang belum terpecahkan. Tapi sumber lainnya yang dikutip Haaretz mengatakan meski belum ada kata final, tapi sudah banyak kemajuan dalam pembicaraan antara Hizbullah dan Israel.

Sementara itu, pengacara Nassim Nisr mengatakan bahwa ia mendapat informasi dari sejumlah pejabat Israel yang mengatakan bahwa Nisr akan segera dibebaskan dan dipulangkan ke Libanon melalui perbatasan Naqura pada hari Minggu lusa.

"Waktunya bukan kebetulan. Israel bisa jadi sudah memindahkan Nisr ke Libanon beberapa minggu yang lalu, " kata pengacara Nisr, Smadar Ben-Natan seperti dikutipYnet. (ln/albw)