Kementerian Pertahanan Inggris Khawatirkan Keselamatan Personelnya yang Muslim

Kementerian Pertahanan Inggris mengkhawatirkan keselamatan para personel militernya, terutama yang Muslim. Kekhawatiran itu muncul setelah sebuah laptop berisi data pribadi sekitar 600. 000 personel militer Inggris dicuri dari sebuah mobil milik pejabat Angkatan Laut (Royal Navy) Inggris di Birmingham.

Laporan surat kabar Times menyebutkan, kementerian Pertahanan merasa khawatir karena pada tahun lalu pernah muncul ancaman penculikan dan pembunuhan dengan cara penggal kepala terhadap personel tentara Inggris yang Muslim.

Sebagai langkah pengamanan, kementerian pertahanan Inggris berusaha mengontak semua personel yang dianggap beresiko, baik mereka yang sudah menjadi tentara Inggris maupun mereka yang baru mengajukan lamaran untuk bekerja di dinas militer angkatan darat, angkatan laut dan angkatan laut Inggris dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Data yang terdapat dalam laptop yang dicuri, berisi data berupa nama-nama, alamat rumah, keterangan detil tentang rekening bank dan paspor, asuransi dan nomer jaminan kesehatan. Pencurian laptop berisi data penting militer kerajaan Inggris, merupakan insiden kesekian kalinya setelah skandal hilangnya data-data penting, yang memalukan pemerintahan Perdana Menteri Gordon Brown.

Tentara Inggris, khususnya yang Muslim, masih menurut harian Times, menjadi target utama kelompok al-Qaidah karena peranan Inggris dalam perang di Irak dan Afghanistan. Para tentara Inggris yang Muslim, oleh al-Qaidah dianggap sebagai pengkhianat. (ln/al-arby)