Kenalkan: Alkohol, Gay, Judi Dan Klab Malam Di Irak


Setelah matahari terbenam, alkohol, gay, judi, dan klab malam telah benar-benar menjadi bagian dari kehidupan Baghdad.

Suatu kali pemerintah Irak melakukan penggerebekan di toko alkohol di ibukota, dan kemudian terjadilah gempar di kalangan non-Muslim di negara ini, The New York Times melaporkan pada Ahad (16/1).

"Mereka datang dan berkata, ‘Kamu adalah penjahat. Ini bukan negara Anda. Tinggalkan segera, ‘" kata Sharif Aso, anggota dewan dari Ashurbanipal Cultural Association, menanggapi penggerebekan di tokonya. "Mereka berkata, ‘Ini adalah negara Islam."

Mengenakan pakaian sipil, orang-orang itu menghancurkan botol-botol minuman, dan kaca kulkas di Ashurbanipal. Menjelang serangan itu, jalanan diblokir oleh tiga kendaraan polisi.

Pemerintah Baghdad sendiri sudah menegaskan kejadian itu. "Kami adalah negara Muslim, dan setiap orang harus menghormati itu," kata Kamil al-Zaidi, Ketua Dewan Provinsi Baghdad, kepada New York Times.

Di bawah rezim mantan Presiden Saddam Hussein, alkohol dilarang. Namun pada tahun 2005, Departemen Dalam Negeri menghapus larangan itu, sehingga alkohol, juga termasuk klub malam dan kasino marak dengan tiba-tiba.

Pemerintah Irak ketika itu mengatakan bahwa undang-undang itu dihapuskan karena mengganggu dan membatasi kebebasan pribadi warga Irak. Hanya memang tidak jelas, rakyat yang mana.

Kenyataannya, rakyat Irak yang Muslim malah terganggu dengan bisnis yang berkembang; bar, pub dan toko minuman keras yang mengancam tradisi Irak. Jadi begitulah, kenalkan gay, kasino, dan klab malam di negeri di mana sejarah Islam dahulu begitu kuat mengakar. (sa/onislam)